Sabtu, 26 Agustus 2023
Rut.2:1-3.8-11;4:13-17 ; Mat.23:1-12
Pekan Biasa XX
“Sebab itu turutlah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan tetapi tidak melakukannya” (Mat.23:3)
Yesus mengiritk Ahli Taurat dan orang Farisi. Orang yang menduduki kursi Musa, simbol kewenangan mengajar. Karnanya, mereka berperan mengajar jalan-jalan Allah. Intens memperkenalkan aturan dan kebajikan hidup beragama. Setia dan penuh wibawa menjaga setiap larangan Allah atas hidup umatNya. Bahkan menilai dan menghukum perbuatan umat yang bertentangan dengan aturan hidup beragama.
Tetapi sayang, mereka tidak melakukannya. Mereka seolah menaruh beban kepundak orang, tetapi enggan menyentuhnya. Tidak mau memikulnya bersama. Mereka mengajar dengan kata, tetapi tidak memberi contoh dalam laku. Melakukan kewajiban agama, hanya untuk dilihat orang. Hidup dalam topeng kepura-puraan.
Ini nasehat dan kritik juga bagi tiap kita. Ingat, setiap kita juga menduduki kursi kita masing-masing. Kursi panggilan hidup. Entah rohani dan jasmani. Kursi kepemimpinan. Kursi orang tua. Kursi karier. Kursi kepercayaan. Atau apapun. Dan, setiap kursi yang kita duduki, menuntut peran dan tanggungjawab. Juga teladan hidup yang sesuai.
Maka hiduplah selaras ucapa-ucapan kita. Kadang kita sadar, tak beda laku dengan Orang Farsi dan Ahli Taurat. Mengajarkan kerendahan hati, tetapi berlaku pongah dan angkuh. Mengajar kejujuran, tetapi hidup penuh kepura-puraan. Melakukan kewajiban agama, hanya untuk dilihat orang.
Lakukan kebaikan sebagai orang beriman, tanpa modus. Tidak untuk dipuji dan disanjung. Atau dipandang berjasa. Hidup yang baik dan benar merupakan wujud nyata iman dan cinta Kristiani kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin
Amin