Aksinews.id/Jambi – Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto menegaskan, calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo akan diumumkan ketua DPP PDIP Megawati Soekarno Putri. Dikatakan, nama cawapres tidak terlepas dari survei. Megawati menunggu momentum yang tepat.
Pengumumannya dilakukan setelah adanya berdialog dengan para ketua umum partai pengusung Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ya, “Nama-nama yang muncul tidak terlepas dari berbagai survei obyektif yang muncul akhir-akhir ini,” kata Hasto usai membuka rapat kerja daerah (Rakerda) III DPD PDIP Provinsi Jambi di Kota Jambi, Sabtu (29/7/2023).
Hasto mengatakan pasangan calon Ganjar Pranowo merupakan satu kesatuan yang akan bergerak cepat untuk kemajuan Indonesia Raya.
Sambil menunggu momentum tersebut, Hasto menyebut pihaknya terus melakukan konsolidasi untuk memantapkan aspek-aspek strategis pemenangan PDIP sekaligus pemenangan Ganjar Pranowo, yang akan melanjutkan kepemimpinan Jokowi.
Mengenai kerja sama politik yang mungkin dilakukan dengan Partai Golkar, Hasto menyebut komunikasi yang intens telah dilakukan, dengan dialog. “Sehingga diharapkan melalui pertemuan antara Mas Airlangga dan Mbak Puan Maharani telah dibangun suatu kesepahaman bagi kerja sama kedua partai politik, yang memiliki rekam kerja kerja sama yang baik selama pemerintahan Pak Jokowi,” jelas Hasto.
Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies
Lembaga survei yang berbasis di Australia, Utting Research merilis hasil jajak pendapat terbaru terkait elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) menjelang Pilpres 2024 di Indonesia.
Dalam survei yang dilakukan pada rentang tanggal 12-17 Juni 2023, nama Ganjar Pranowo, berada di peringat pertama mengungguli 2 nama lain yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Namun perolehan suara mereka tak berjauhan. Ganjar mendapat elektabilitas 34 persen, Prabowo 33 persen, dan Anies 27 persen.
Sebanyak 3 persen responden menjawab rahasia dan atau belum memutuskan, sementara 3 persen lainnya tidak menjawab.
Dengan selisih elektabilitas yang tipis antar ketiga calon, Managing Director Utting Research, John Utting menyebut pemenang kontestasi Pilpres 2024 di Indonesia serba tidak jelas.
Keterpilihan 3 kandidat masih sangat rentan berubah.
“Pilpres 2024 Indonesia sangat menarik. Hingga 8 bulan menjelang hari-H, pemenangnya masih sangat tidak jelas. Tiga kontestan terkuat masih sangat berimbang elektabilitasnya,” ujar Managing Director Utting Research, John Utting dalam paparan hasil surveinya, Sabtu (29/7/2023).
Selanjutnya, terkait pertanyaan tentang bagaimana visi misi capres yang diinginkan publik, sebagian besar responden menjawab ingin keberlanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan adanya perbaikan.
Mereka yang menginginkan ini sebesar 61 persen.
“Responden yang menginginkan visi misi melanjutkan sebagian kebijakan pemerintahan Jokowi dan memperbaiki sebagian lainnya mencapai 61 persen,” paparnya.
Sedangkan yang menginginkan pemerintahan baru membuat kebijakan baru dan berbeda sebesar 20 persen.
Sementara 18 persen lainnya menyatakan pemerintahan baru sebaiknya melanjutkan kebijakan pemerintahan Jokowi.
Adapun survei Utting Research dilakukan secara tatap muka pada 12-17 Juni 2023 dengan jumlah sampel responden sebesar 1.200 yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia.
Survei itu menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Survei Simulasi Capres-Cawapres 2024
Berikut hasil survei simulasi capres-cawapres 2024 lengkap dari Indikator Politik Indonesia.
Hingga kini Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan belum mendeklarasikan siapa pendampingnya dalam Pemilihan Umum 2024 (Pemilu 2024).
Namun sejumlah nama masuk radar cawapres 2024, diantaranya Erick Thohir, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan juga Nasaruddin Umar.
Berikut hasil survei simulasi capres-cawapres 2024 dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Survei oleh Indikator Politik Indonesia ini melibatkan 1.220 responden, menggunakan metode simple random sampling.
Beirkut selengkapnya, melansir dari laporan kompas.com.
Simulasi 1
Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno: 35,1 persen
Prabowo Subianto-Erick Thohir: 35,7 persen
Anies Baswedan-AHY: 21,4 persen
Tidak tahu/tidak jawab (TT/TJ): 7,8 persen
Simulasi 2
Ganjar Pranowo-Erick Thohir: 37,7 persen
Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto: 33,2 persen
Anies Baswedan-AHY: 21,8 persen
TT/TJ: 7,3 persen
Simulasi 3
Ganjar Pranowo-Nasaruddin Umar: 32,8 persen
Prabowo Subianto-Erick Thohir: 37,0 persen
Anies Baswedan-Sandiaga Uno: 22,7 persen
TT/TJ: 7,6 persen
Simulasi 4
Ganjar Pranowo-Erick Thohir: 37,3 persen
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 32,6 persen
Anies Baswedan-AHY: 22,7 persen
TT/TJ: 7,4 persen
Simulasi 5
Ganjar Pranowo-Erick Thohir: 37,6 persen
Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar: 32,7 persen
Anies Baswedan-AHY: 22,1 persen
TT/TJ: 7,6 persen
Berdasarkan hasil survei Capres-Cawapres tersebut, diketahui bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Menteri BUMN Erick Thohir diprediksi unggul tipis atas pasangan bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Prabowo-Erick pun diperkirakan menang mutlak seandainya Ganjar berduet dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Sebaliknya, jika Ganjar berduet dengan Erick, keduanya bakal memenangkan pertarungan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Pasangan Ganjar-Erick diprediksi mengalahkan Prabowo jika Menteri Pertahanan itu bersanding dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, atau Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, atau Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Duet Ganjar-Erick juga diperkirakan menang atas Anies Baswedan jika capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu berduet dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Sandiaga Uno.
Survei juga memetakan simulasi 3 bakal capres. Prabowo duduk di urutan pertama dengan elektabilitas 36,8 persen, meninggalkan Ganjar di urutan kedua dengan angka elektoral 35,7 persen.
Sementara, Anies Baswedan masih berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 21,5 persen.
Menurut survei Indikator, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan sejak Februari 2023.
Survei periode tersebut memperlihatkan, tingkat keterpilihan Menteri Pertahanan itu sebesar 24,1 persen.
Lalu meningkat menjadi 27,0 persen pada Maret 2023, naik menjadi 31,7 persen pada April 2023, dan meningkat lagi menjadi 36,8 persen pada survei terbaru Juni 2023.
Sementara, elektabilitas Ganjar cenderung fluktuatif. Pada survei Februari 2023, Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan elektabilitas 37,4 persen.
Lalu turun pada survei Maret 2023 menjadi 36,8 persen, dan anjlok pada survei April 2023 menjadi 34,0 persen. Namun, pada Juni 223, elektabilitas Ganjar naik kembali menjadi 35,7 persen.
Di sisi lain, elektabilitas Anies berangsur-angsur turun. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencatatkan elektabilitas 29,4 persen pada surveri Februari 2023.
Lantas turun menjadi 26,8 persen pada survei Maret 2023, kembali turun menjadi 25,2 persen pada survei April 2023, dan turun lagi pada survei Juni 2023 menjadi 21,5 persen.
Sementara, pada klasemen cawapres, nama Erick Thohir unggul di antara 21 nama lainnya.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu mengantongi angka elektoral 18,5 persen.
Lalu, berturut-turut ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (16,9 persen), Sandiaga Uno (11,8 persen), AHY (11,4 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5,5 persen).
Lantas, Menko Polhukam Mahfud MD (4,9 persen), Gibran Rakabuming (2,9 persen), mantan Panglima TNI Andika Perkasa (2,8 persen), dan Airlangga Hartarto (1,1 persen).
Adapun survei ini digelar pada 20-24 Juni 2023 melibatkan 1.220 responden. Responden dipilih menggunakan metode simple random sampling.
Para responden yang terpilih diwawancara melalui telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen.(tribunkaltim.co/AN-01)