Jumad, 29 Juli 2023
1 Yoh.4:7-16 ; Luk.10:38-42
Peringatan Wajib St. Marta, Maria dan Lazarus
“Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu”
(Luk.10:41)
Dua sosok beda pilihan. Marta yang tinggi hospitalitasnya. Sibuk melayani dan menyiapkan jamuan terbaik bagi tamunya, Yesus. Sedangkan Maria, setia duduk dekat kaki Yesus mendengar perkataan-Nya. Bertemu Yesus cuma sesekali. Karnanya Maria tidak menyia-nyiakan kesempatan lebih intens mendengarkan Tuhan.
Kedua sikap ini baik. Tetapi jadi soal, ketika Marta mengeluh melihat Maria hanya duduk saja. Seolah tak peduli dengan kesibukannya. “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?”
Namun Yesus mengingatkan dia, “Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu”.
Marta juga kita, selalu sibuk bahkan kuatir dengan banyak perkara kehidupan. Hati belum tenang, tubuh belum bisa beristirahat, mata belum bisa terpejam, jika belum menyiapkan dan mengerjakan semua dengan baik dan tuntas. Tentu semua hal ini penting demi tuntutan profesionalitas kerja.
Namun Yesus ingatkan, hanya satu yang perlu. Dan Maria telah memilih yang terbaik. Artinya, semua perkara dan kesibukan penting, tetapi jangan melupakan saat kita duduk dekat kaki Tuhan. Bertelut, berdoa, mendengar SabdaNya, merasakan damai dan sukacita dari-Nya.
Maria dan Marta, symbol dua pilihan dan kesibukan yang selalu mewarnai hidup kita, yakni rohani dan jasmani. Hanya satu yang perlu bagi kita, yakni jaga keseimbangan, antara rohani dan jasmani.
Kita alami, jika hati terlalu sibuk dengan urusan jasmani, meski hidup penuh aktifitas, akan terasa hampa bahkan bisa kehilangan arah. Kita sibuk, tetapi juga butuh saat tenang, saat bertemu dan mendengarkan Tuhan dalam doa. Saat kita menyerahkan hidup dan seluruh perkara kita, dalam penyelenggaraan Tuhan.
Kita tidak bisa memilih, mementingkan yang satu. Yang jasmani, tak boleh mengalahkan yang rohani. Karena kita butuh topangan batin, jadi prisai yang melindungi hidup. Jadi kompas menuntun langka sesuai kehendak Allah.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin