Rabu, 12 Juli 2023
Hos.10:1-3.7-8.12;Mat10:1-7
Pekan Biasa XIV
“Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain”
(Mat.9:5)
Yesus memilih keduabelas rasul, dari orang-orang sederhana yakni, nelayan tak berpendidikan cukup dan pemungut cukai yang dicap pendosa. Komposisi orang sederhana dan pendosa, memang tidak bisa diandalkan, sulit diterima apalagi dipercaya, dan sangat tidak prospektif secara insani.
Akan tetapi kuat pesan IlahiNya, bahwa syarat memilih rasul bukan melihat kelayakan insani (mampu, trampil, cakep) melainkan semata karena Tuhan percaya kepada mereka. Mereka dihargai dan didukung, diperbaharui cara pandangnya, diberi visi baru, dan diformat sesuai gaya Yesus, hingga mereka pantas bagi pekerjaan mulia mewartakan Kerajaan Allah.
Keduabelas Rasul juga kita, dipercaya Tuhan sebagai utusan. Tuhan mengutus kita ke medan bhakti bukan tanpa sesuatu sebagai kekuatan. Tuhan mensuport kita dengan kuasa mengusir roh jahat, dan menyembuhkan orang baik sakit fisik atau terluka batin. Kekuatan ini sesungguhnya ada dalam diri kita, hanya kadang kita kurang menyadari dan tidak memberdayakannya, sehingga karisma kita kurang nampak.
Tuhan juga memberi pesan yang sama agar kita, “jangan menyimpang”. Pesan yang mengingatkan agar tidak mendua hati, setia dalam tugas dan panggilan kita baik dalam keluarga, hidup imamat dan hidup membiara. Juga komit menjalankan setiap kepercayaan yang diemban di pundak kita, baik dalam hidup menggereja maupun masyarakat apapun resikonya.
Sering terjadi, banyak hati mudah menyimpang, menghalalkan cara, bahkan mengorbankan sesama, demi tujuan yang diinginkan. Maka hendaknya pesan Tuhan selalu terpatri di hati, supaya kita sadar dan sabar, meski banyak kendala yang menghadang, kita tidak menyimpang memilih jalan mudah, memilih jalan gampang, apalagi menghindar dari tanggungjawab, dan melepas salib yang menjadi identitas iman dan perjuangan kita.
Tuhan telah percaya kita, dan selamanya Ia tetap percaya kita. Ia tetap mengasihi dan berkenan kepada kita. Meski kita sederhana, berkekurangan, bahkan penuh dosa, Tuhan tak mengingkari kita. Maka hendaknya kita rendah hati, terus membenah dan membaharui diri serta bersedia diformat selaras perjuangan Yesus yang setia sampai akhir dengan salib di bahu.
Tuhan memberkati kita. SALVE. ***
RD Wens Herin