Aksinews.id/Jakarta – Ini benar-benar mengejutkan. Indometer saat mengumumkan hasil survei terbarunya, Selasa (20/6/2023), menyebut, elektabilitas Partai Sodaritas Indonesia (PSI) melampaui batas parliamentary threshold (PT) dengan 5,8% melampaui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hanya 4,4%.
Tragedi politik, menurut survei Indometer ini, dialami NasDem. Elektabilitas partai besutan Surya Paloh ini melorot ke 2,3%. Prosentase ini berada di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,7% dan Partai Amanat Nasional (PAN) 2,4%. NasDem malah dibayang-bangi Perindo 1,7%.
Di posisi puncak, elektabilitas PDI Perjuangan masih belum tergeserkan. Elektabillitas partai yang digawangi Megawati Soekarnoputri ini mencapai 17,3 persen, yang dibayangi Partai Gerindra di posisi kedua. Elektabilitas partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu mencapai 16,0 persen.
Ya, “Elektabilitas Gerindra membayangi PDIP,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer, Leonard SB dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Leonard menjelaskan bahwa elektabilitas Gerindra melonjak dari 11,7 persen pada survei bulan Februari 2023 menjadi 14,8 persen pada April 2023, dan kini mencapai 16,0 persen.
Dia menilai, persaingan antara PDIP dan Gerindra memperlihatkan fenomena efek ekor jas (coattail effect). “Makin jelas kaitan antara pilpres dan pileg, dimana partai yang mengusung tokoh sebagai capres berpeluang untuk terdongkrak elektabilitasnya,” tandas Leonard.
PDIP dan Gerindra mendominasi elektabilitas partai politik dengan selalu menempati peringkat pertama dan kedua. Partai-partai di bawahnya cenderung stabil, yaitu Golkar (8,8 persen), PKB (7,0 persen), Demokrat (6,2 persen), PSI (5,8 persen), PKS (4,4 persen).
Leonard memprediksi ketujuh partai itu bakal melenggang ke Senayan, sedangkan sisanya harus berjuang agar tidak terdegradasi. PPP yang merekrut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai kader sedikit mengalami kenaikan elektabilitas menjadi 2,7 persen.
NasDem harus bersaing di level bawah bersama PPP, PAN, dan Perindo. Partai-partai lainnya, Gelora hanya meraih elektabilitas sebesar 1,0 persen, Partai Ummat 0,6 persen, Partai Bulan Bintang 0,4 persen, dan Hanura 0,2 persen. Sedangkan, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Garuda, dan Partai Buruh masih nihil dukungan. Masih sebanyak 23,1 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei Indometer dilakukan pada 5-10 Juni 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling).
Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*/antara/AN-01)
Partai partai yg berkenan dihati rakyat pasti yg jadi pilihan.