Aksinews.id/Maumere – Di tengah lesuhnya pembangunan fisik yang dilaksanakan oleh pemerintah karena pelbagai alasan seperti pemotongan dana oleh pemerintah pusat. Kondisi ini tidak membuat pihak gereja larut dalam situasi seperti yang dialami pemerintah terkait dengan keterbatasan dana hingga terjadinya staknan dalam pembangunan.
Gereja tetap membangun dengan membangkitkan kesadaran umat untuk bergotong royong. Gereja yang hidup (umat) menjadi kekuatan utama untuk membangun gereja (fisik),k dalam hal ini membangun Taman Doa. Gotong royong, swadaya merupakan kekuatan terbesar dalam membangun gereja (fisik).

Inilah yang dialami oleh umat Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Ili, Keuskupan Maumere. Pada Tahun Yubileum 2025 ini, dalam spirit satu hari dan bimbingan Pastor Paroki RD Polikarpus Sola dan Pastor Rekan RD Florentinus Goleng, umat Paroki Ili membangun Taman Doa Hati Yesus Yang Maha Kudus.
Pembangunan ini terselenggara berkat dukungan dari seluruh umat Paroki Ili. Mereka secara swadaya dari tingkat Kelompok Basis Gereja (KBG) hingga lingkungan mengumpulkan material berupa batu, pasir, dan semen. Pengerjaan Taman Doa ini telah dimulai sejak Jumad, 23 Mei 2025 lalu, ditandai dengan upacara adat (piong tewok) di lokasi pembangunan Taman Doa, yakni gerbang depan bagian timur Gereja Hati Yesus Yang Haha Kudus Ili.
Hadir pada kesempatan itu Pastor Paroki dan Pastor Rekan Tokoh umat Bapak Herman Yosep Rajalewa, Ketua Stasi Ili Apolonarius Sukardi, Bapak Alo dan beberapa umat Stasi Ili.
Sementara peletakan batu pertama dilaksanakan pada Sabtu, 24 Mei 2025 diawali dengan ibadat bertempat di lokasi pembangunan Taman Doa dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Ili RD Polykarpus Sola. Dihadiri oleh Pastor Rekan RD Florentinus Goleng, Ketua DPD Paroki Ili Arkadius, ketua Stasi pusat Apolonarius Sukardi, tokoh umat antara lain Herman Yosep Rajalewa, Eman Kolfidus, Arianto, para tukang antara lain Bapak Alo, OMK Paroki Ili serta utusan umat dari Stasi Ili, Stasi Baobatun, Stasi Nara dan Stasi Detung, keseluruhan umat diperkirakan 200 – orang.
Seremonial peletakan batu pertama ditandai dengan pemberkatan batu dan campuran pasir dan semen dilanjutkan dengan meletakan batu oleh Pastor Paroki Ili, Ketua DPP Arkadius, yang mewakili pengurus Stasi Stasi Yohanes Jhon Bunga, OMK Paroki Ili Nona Elen, Ibu Maria Benisia Dada mewakili kaum perempuan.

Dalam kotbanya Romo Pastor Paroki mengatakan, “Apa yang kita bangun ini bukan soal fisik tetapi kita membangun iman kita. Pembangunan Taman Doa Hati Yesus Yang Maha Kudus di Paroki Ili bukan sekedar proyek fisik, melainkan simbol nyata dari komitmen umat untuk memperkuat fondasi iman”.
Menurut Romo, tahun Yubileum 2025 dengan Thema Peziarah Pengharapan kita diajak untuk merenungkan perjalanan iman sebagai perziarahan menuju harapan yang kekal. Taman doa juga merupakan sarana untuk memperdalam devosi kepada Hati Yesus Yang Maha Kudus.
Lebih lanjut Romo mengajak umat untuk meneladani sifat-sifat Hati Yesus yakni satu hati, tulus hati, rendah hati dan lembut hati. Dengan demikian, Taman Doa ini menjadi tempat pembentukan karakter Kristiani yang sejati.
Pastor Paroki Ili dalam akhir kotbahnya mengharapkan Taman Doa ini menjadi sumber berkat bagi seluruh umat Paroki Ili, juga sebagai tempat perjumpaan dengan Tuhan. “Taman ini menjadi oase rohani di tengah kesibukan umat”.
Selain itu, pembangunan Taman Doa ini menunjukkan komitmen membangun kehidupan rohani yang kokoh, berlandaskan pada Kristus yang merupakan pusat spiritual yang menginspirasi. (Gabriel Ola)