Aksinews.id/Maumere – Umat Stasi Arnoldus Yansen Blatat, Paroki Bolawolon, Keuskupan Maumere menggelar napak tilas sejauh 3 kilometer untuk mengenang perjalanan iman umat Katolik setempat sejak 20-an tahun silam. Napak tilas dilakukan dari Stasi Blatat menuju Gereja Pusat Paroki Ili.
Para peziarah berkumpul di Gereja Stasi Arnoldus Yansen Blatat sekaligus menjadi titik start Napak Tilas, pada Kamis (20/3/2025). Mereka berjalan kaki sambil mendaraskan doa dan bernyanyi dalam kegiatan ziarah tahun Yubileum 2025. Mereka melakukan Napak Tilas menuju Gereja Hati Yesus Yang Maha Kudus, Paroki Ili. Napak Tilas ini dilakukan dalam rangka tahun Yubileum 2025.

Dari pancaran wajah, umat peziarah kelihatan begitu gembira. Gereja Paroki Ili dijadikan tempat ziarah yang sudah ditetapkan oleh pihak Keuskupan Maumere. Stasi Blatat sendiri, sebelumnya merupakan salah satu Stasi dari Paroki Ili.
Napak tilas ini bagi umat Stasi Blatat merupakan moment mengenang perjalanan iman. Nampak orang tua, orang muda dan anak anak berjumlah kurang lebih 150-an orang. Mereka dipimpin langsung Ketua Stasi, Maria Simporosa.
Dalam rangkaian kegiatan ziarah ini, para peziarah tiba di Paroki Ili diterima oleh Pastor Paroki Ili, RD Polikarpus Sola didampingi oleh RD Florentinud Goleng, panitia pelaksana Tahun Yubileum tingkat Paroki Ili, dan sejumlah umat paroki Ili. Peneriman ditandai dengan sapaan adat Maria Adelgonda dan pemberkatan oleh pastor paroki.

Selesai penerimaan dilanjutkan dengan doa di hadapan patung Hati Yesus Yang Maha Kudus yang ditahtakan di depan halaman pastoran. Kemudian, dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi di Gereja Paroki Ili.
RD Polikarpus Sola dalan kotbahnya mengatakan, tahun 2025 merupakan tahun Yubileum tahun dimana umat melakukan ziarah pengharapan.
Oleh karena itu, umat Stasi Blatat melakukan ziarah di Gereja Ili. Mereka merasa bahwa mereka merupakan bagian dari Paroki Ili sebelum dimekarkan menjadi paroki Bolawolon.
Ya, “Kita menerima umat dari Stasi Blatat Paroki Bolawolon dengan rasa syukur dan gembira karena mereka secara historis merupakan salah satu Stasi dari paroki Ili yang telah bergabung dengan paroki St. Yosep Freinademetz Bolawolon,” ujarnya.
Sementara itu, di sela-sela kegiatan ziarah, ketua Stasi Stasi Blatat, Maria Simporosa kepada Gabriel Ola, seksi Publikasi dan Dokumentasi, mengatakan, “Kami rindu untuk datang di gereja Ili. Karena kami berasal dari gereja ini”.
“Gereja ini menjadi salah satu destinasi gereja tua dan kami merasa bahwa kami adalah mantan atau asal dari gereja ini. Maka kami punya kerinduan untuk melakukan perjalanan ke gereja tua untuk mengenang 20-an tahun yang lalu ketika masih bergabung dengan paroki Ili,” tambahnya.
Lebih lanjut, Maria Simporosa mengatakan, “Kami mempunyai harapan agar anak anak muda dapat kembali dalam komunitas gereja dan ada perubahan.”

“Dengan perjalanan ziarah, semoga anak anak muda ada perubahan dari yang dulunya malas dan dengan tawaran teknologi, semoga mereka kembali dalam persekutuan Allah, rajin ke gereja dan berbuat baik terhadap sesama”.
Pastor Paroki Ili, RD Polikarpus Sola yang ditemui pada kegiatan ziarah ini mengatakan, paroki Ili menjadi tempat ziarah bagi umat Keuskupan Maumere. “Karena itu kami telah menyiapkan diri dengan membentuk panitia”.
Ya, “Paroki Ili disepakati oleh keuskupan Maumere sebagai salah satu tempat ziarah tahun Yubileum 2025, maka kami dalam koordinasi dengan umat membentuk panitia kecil untuk mempersiapkan berbagai hal terkait dengan gereja untuk perziaraan umat dan terbuka untuk seluruh umat. Dan kita akan menerima umat dari Stasi Blatat, sekaligus menjadi tempat Napak Tilas karena Stasi Blatat itu menjadi bagian dari paroki Ili,” ujarnya.
Romo Poli mengharapkan agar ziarah ini menjadi berkat bagi umat Stasi Blatat. Ya, “Mudah-mudahan di tempat ini mereka menemukan berkat dari tahun Yubileum,” ujarnya berharap.
Hadir dalam kegiatan ziarah ini, selain umat dari Stasi Blatat, hadir pula Pastor Paroki Ili, RD Polikarpus Sola, RD Florentinud Goleng, panitia pelaksana, sejumlah umat dari paroki Ili. Selesai merayakan Ekaristi para peziarah melakukan foto bersama dengan panitia, umat, para romo di dalam gereja maupun di lopo lopo yang dibuat oleh panitia dengan berbagai tulisan yang berisi pesan seputar makna tahun Yubileum maupun profil singkat paroki Ili. (Gabriel Ola)