Aksinews.id/Lewoleba – Ini tantangan dari anggota DPRD Lembata dari Fraksi Partai NasDem, Jhon S. Batafor. Dia mendorong bupati Kanisius Tuaq dan Wakilnya, HM Nasir Laode berani melakukan pemangkas anggaran di DPRD Lembata.
Hal itu dilontarkan Jhon Batafor di Lewoleba, Rabu (25/2/2025), terkait kebijakan efisiensi anggaran yang sedang dilakukan pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Dia melihat pemerintah hanya “mengebiri” pos anggaran di kalangan eksekutif. Sedangkan, anggaran belanja di Sekretariat Dewan, termasuk belanja anggota DPRD Lembata nyaris tidak tersentuh.

“Besaran anggaran ke lembaga DPRD harus dipangkas juga. Jangan hanya birokrasi. Sehingga semakin banyak uang untuk program yang langsung menyasar ke masyarakat lewat program Nelayan Tani Ternak,” ucap Jhon Batafor.
Menurut dia, kebijakan efisiensi anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto harusnya dijadikan momentum untuk menata kembali pola penganggaran di daerah, termasuk Lembata. “Because Money must follow Kanis and Nasir Programs, NOT money follow function anymore like before. (Karena Uang harus mengikuti Program Kanis dan Nasir, BUKAN fungsi uang mengikuti lagi seperti dulu-Red).Jadi uang harus mengikuti program Kanis dan Nasir untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
“Kebijakan efisiensi ini adalah hal baik untuk sadarkan kita terkait pentingnya penggunaan anggaran yang lebih tepat sasaran dan bermanfaat. This government policy teaches us about independence. (Kebijakan pemerintah ini mengajarkan kita tentang kemandirian),” tambah Jhon Batafor, menegaskan.
Politisi muda yang melambung melalui sejumlah aksi sosialnya bersama komunitas Taman Daun ini mengaku respek dan mendukung pemerintahan Kanis – Nasir yang baru saja dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara, 20 Februari 2025 lalu.
Ya, “Ini sebagai bentuk dukungan saya untuk mendukung program kerja pemerintahan yang baru ini. Jadi bentuk dukungan saya yah salah satunya harus seperti ini. Jangan kita hanya bicara dukung program Kanis dan Nasir, namun kita biarkan birokrasi menderita bekerja dengan kekurangan anggaran,” ujarnya.
Dia juga berharap Bupati Kanis Tuaq dan Wabup Nasir Laode dapat memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. “Saya tekankan dan desak keras agar penerangan lampu di semua jalan umum harus ada, dan kualitas serta kelancaran air PDAM wajib. Bagaimana mau harap program bisnis masyarakat bisa berjalan baik bila penerangan dan air masih menjadi penghambat. Berpikir bisnis dalam sekala besar dong, jangan kerdil sebatas masyarakat cukup panen untuk hidup hari ini. Kasihan tidak akan maju daerah ini,” ujar Jhon Batafor.
Dia juga menyinggung soal konsep DANANTARA yang baru saja dilaunching Presiden Prabowo. “Saya pikir hal ini sangat baik bila kita mengadopsi lalu diterapkan di Lembata. Ini salah satu solusi tambahan saya, sangat baik konsep DANANTARA ini bila diadopsi masuk ke Lembata,” ujarnya.
“Jadi kita bisa gunakan puluhan miliar PAD (Pendapatan Asli Daerah-red) kita untuk langsung dikelola oleh pihak ketiga untuk berbisnis entah itu beli properti di daerah maju seperti Jakarta, Bali atau bisnis apapun itu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil kelola PAD kita,” saran Jhon Batafor. (AN-01)