Aksinews.id/Magelang – Sebanyak 55 orang Kepala Daerah (Kada) masih patuh pada instruksi Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri. Hingga hari ketiga retret, Minggu (23/2/2025) mereka masih menunggu arahan dari Megawati untuk pulang kampung atau bergabung ikut retret. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sudah buka diri untuk terima mereka jika mau bergabung di AKMIL, Magelang, Jawa Tengah.
Retret Kada sudah dimulai sejak (21/2/2025) lalu, namun sebagian Kada dari PDIP belum mau bergabung walau sudah berada di Magelang. Mereka masih menungggu arahan Megawati, sekaligus menanti utusan Megawati, Pramono Anung bernegosiasi dengan pihak penyelenggara retret dari Kemendagri.
Mendagri Tito Karnavian sendiri mengatakan, pemerintah membuka diri kepada para Kada kader PDI Perjuangan yang ingin ikut bergabung di kegiatan retreat, walaupun sudah berjalan tiga hari. Tito mengaku akan tetap menerima para kepala daerah itu sebagai peserta retreat.
Ya, “Saya tahu dalam beberapa waktu ini akan ada lagi yang akan bergabung. Saya enggak akan sebutkan jumlahnya bergabung. Silakan, kita welcome masuk,” katanya saat ditemui di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (23/2/2025), sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Namun, Tito menegaskan akan dilakukan penilaian berbeda kepada kepala daerah yang mengikuti retreat sejak hari pertama, dengan yang mengikuti retreat di tengah perjalanan. Sebab, kata dia, dalam pembobotan sisi kehadiran dijelaskan peserta harus menghadiri paling sedikit 90 persen kegiatan retreat.
“Ya, kita akan bedakan dengan sertifikatnya. Yang 90 persen sertifikatnya lulus. Yang datang di tengah-tengah, kita berikan sertifikat, telah mengikuti. Telah mengikuti saja, enggak ada kata-kata lulusnya,” imbuhnya.
Adapun Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengonfirmasi bahwa 55 kepala daerah dari PDI-P akan segera mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. “Ada kemungkinan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, bergabung,” ujarnya di lokasi retret pada Minggu (23/2/2025).
Bima tidak memerinci jadwal kedatangan dan jumlah pasti kepala daerah PDIP yang akan bergabung. “Saya mendengar kemungkinan (masuk) bertahap, tapi jumlahnya kita tidak tahu,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepala daerah dari PDI-P untuk menunda mengikuti retreat di Akademi Militer yang dimulai pada Jumat (21/2/2025) kemarin.
Surat instruksi tersebut bernomor 7295/IN/DPP/II/2025 yang terbit pada 20 Februari 2025 malam sebagai respons atas penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto oleh KPK.
“Diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retreat di Magelang pada tanggal 21 – 28 Februari 2025,” ujar Megawati dalam surat tersebut, Kamis (20/2/2025).
Megawati pun meminta kepada semua kepala daerah dari PDI-P yang sudah telanjur berangkat menuju ke lokasi agar berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut.
Belakangan, sinyal para kader PDI-P yang hendak bergabung dalam acara retreat semakin kuat setelah pengurus DPP PDI-P Pramono Anung yang juga Gubernur DKI Jakarta bertolak ke Magelang, Sabtu (22/2/2025).
Ia datang ke Magelang untuk berkomunikasi dengan Kemendagri terkait penundaan retreat kepala daerah tersebut. Saat ini dari data PDI-P ada 55 kepala daerah dari kader mereka yang masih menunggu perintah DPP untuk mengikuti retreat.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya memberikan pernyataan terkait dinamika retreat Kepala Daerah dengan absennya sejumlah kader dari PDI Perjuangan (PDIP).
Bima Arya menyatakan bahwa dirinya tidak bisa memastikan waktu maupun jumlah peserta yang akan bergabung. Hal ini disampaikannya saat ditanya mengenai kemungkinan kehadiran lebih banyak pihak dalam agenda tersebut.
“Saya tidak berani pastikan soal waktu, jumlah. Tapi rasanya mungkin akan ada yang juga nambah untuk bergabung di sini,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Angkatan Militer (Akmil), Magelang, Minggu (23/2/2025).
Mengenai kapan bergabungnya para peserta, dia menekankan bahwa komunikasi terus dilakukan setiap hari. “Ya, kita akan komunikasi dengan semua setiap hari,” katanya.
Saat ditanya apakah proses bergabungnya akan berlangsung secara serentak atau bertahap, Bima Arya kembali menegaskan bahwa dia tidak bisa memberikan kepastian.
“Saya nggak bisa pastikan momentumnya kapan, berapa orang. Tapi satu, kita selalu berharap semua teman yang belum bergabung, bergabung,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa ada kemungkinan proses bergabungnya akan dilakukan secara bertahap, meskipun jumlah pastinya masih belum diketahui.
“Saya mendengar ada kemungkinan juga bertahap bergabung, tapi jumlahnya atau tidak kita nggak tahu,” pungkas Bima. (AN-01)