Aksinews.id/Jakarta – Ini harapan dari Keluarga Besar Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia terhadap Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma yang akan dilantik menjadi Gubernur dan Wagub NTT, Kamis (20/2/2025) di Istana Merdeka, Jakarta. Diharapkan agar keduanya mampu mewujudkan rebranding PMI NTT unggul dan legal serta menjadi Duta Pariwisata NTT.
“Kami menyampaikan proficiat atas pelantikan Melky-Johny menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 20 Pebruari 2025 di Istana Negara. Bersama Melky-Johny Rebranding PMI NTT Unggul dan Legal serta menjadi Duta Pariwisata Nusa Tenggara Timur,” ucap Gabriel Goa, Ketua Dewan Pembina PADMA INDONESIA, Rabu (19/2/2025) malam dari Jakarta.

Sebagai sesama mantan aktivis mahasiswa, Gabriel Goa menaruh harapan besar pada Melky untuk menangani masalah PMI di bumi Flobamora. Ya, “Salah satu harapan untuk program aksi konkret seratus hari Melky-Johny bagi calon Pekerja Migran Indonesia,” ujarnya.
Tiga hal yang menurutnya, perlu ditangani secara serius. Pertama, bekerjasama dengan pihak Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk menyelamatkan NTT dari mafiosi jaringan Human Trafficking yang biasa berangkatkan Pekerja Migran tanpa dokumen resmi seperti paspor, dan lewat jalur tikus. “Ini harus dicegah melalui Program 100 hari, dan memberikan 500 paspor resmi kepada Pekerja Migran Indonesia asal NTT yang sudah lulus pelatihan kerja dan bersertifikat kompetensi,” tandasnya.
Kedua, dia mengharapkan Gubernur Lakalena bekerjasama dengan Bank NTT untuk membuka 500 rekening nasabah Bank NTT dari 500 Pekerja Migran Indonesia asal NTT untuk setoran remitensi dan tabungan investasi masa depan pasca purna PMI. “Tabungan mereka bisa menjadi modal usaha menjalankan bisnis kuliner mancanegara, usaha jasa pariwisata, salon, bengkel otomatis, pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya sesuai kompetensi masing-masing,” tutur Gabriel Goa.
Ketiga, membekali 500 Pekerja Migran Indonesia asal NTT dengan kemampuan bahasa asing, pengenalan hukum dan budaya negara tujuan serta perlindungan hukum dan HAM mereka. “Mereka disiapkan menjadi Duta Pariwisata NTT dan misionaris awam di negara tujuan berkolaborasi dengan para misionaris kaum religius asal NTT yang tersebar di seluruh dunia,” tandasnya. (AN-01)