Aksinews.id/Larantuka – Walau Maksimus Masan Kian sudah menyatakan tidak ingin maju lagi dalam pemilihan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Flores Timur periode 2025-2030, para ketua PGRI Cabang tetap menghendaki agar dirinya dicalonkan kembali. Sejumlah prestasinya memimpin PGRI Flores Timur jadi alasan mereka untuk tetap mempertahankannya menjadi ketua PGRI Flotim periode kedua.
Hal ini mengemuka dalam Konferensi Kerja PGRI Kabupaten IV yang berlangsung pada Senin (30/12/2024), di Hotel ASA, Weri, Kota Larantuka. Dalam forum tersebut Maksi secara terbuka menyatakan tidak mau melanjutkan kepemimpinannya di PGRI Flores Timur periode 2025-2030.
Menurut Maksimus Masan Kian, dirinya merasa sudah cukup mengurus organisasi guru di Flores Timur selama 10 tahun. Sebelum menjadi ketua PGRI Flores Timur selama 5 tahun, ia memang menjabat Ketua Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) Cabang Flores Timur selama dua periode. Sehingga dia memandang perlu melakukan regerasi kepemimpinan di tubuh PGRI Flores Timur.
Ya, “Keputusan ini saya ambil untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda, terutama guru-guru muda, untuk memimpin PGRI,” tandasnya.
Maksi mengakui kalau dirinya belum menemukan kader muda yang benar-benar siap untuk mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan PGRI Flores Timur. Menurutnya, menjadi pemimpin organisasi bukan hanya soal intelektual, tetapi juga soal kesiapan berkorban dan dedikasi penuh.
Menanggapi pernyataan Maksi, Ketua PGRI Cabang Witihama, Petrus Kowa Deket mengungkapkan rasa berat hati atas keputusan Maksi tersebut. “Walaupun secara fisik Ama Maksimus mungkin tidak lagi di Flores Timur, hati dan pikirannya tetap kami butuhkan untuk mendukung PGRI Flores Timur,” ujarnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan salah satu pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, Albertus Da Gomez. Menurutnya, keberadaan Maksimus Masan Kian memberikan aura positif yang membuat PGRI Flores Timur disegani. “Kami yang sudah tua ini merasa tergerak dan bersemangat untuk ikut aktif karena kepemimpinannya,” tandasnya.
Selama masa kepemimpinannya, Maksimus berhasil membawa PGRI Flores Timur menjadi organisasi yang diakui dan dihormati. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dedikasi dan pengorbanannya dalam memajukan profesi guru di Flores Timur.
Konferensi tersebut menegaskan pentingnya regenerasi di tubuh PGRI Flores Timur. Namun para pengurus senior berharap Maksimus tetap mau memimpin PGRI Kabupaten Flores Timur di periode berikutnya. (AN-01)