Aksinews.id/Larantuka – Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana (Undana) bekerja sama dengan Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) sukses menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Larantuka, Ibukota Kabupaten Flores Timur, tepatnya di SMP Ratu Damai Waibalun. PKM ini bertajuk ‘Penyusunan dan Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SMP Ratu Damai Waibalun Larantuka’.
Kegiatan ini didanai oleh dana Pengabdian Kepada Masyarakat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2024 dan berlangsung di SMP Ratu Damai Waibalun, Kabupaten Flores Timur, pada tanggal 19-20 Agustus 2024. Sebanyak 20 orang guru dari berbagai mata pelajaran di sekolah tersebut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
PKM dibuka oleh Kepala Sekolah SMP Ratu Damai, Suster Getrudis Ema Kleden, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Suster Getrudis mengapresiasi inisiatif dan kerja sama antara Undana dan IKTL dalam upaya meningkatkan kompetensi guru melalui penelitian tindakan kelas.
Suster Getrudis juga menekankan pentingnya penelitian sebagai alat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
Ketua Panitia Pengabdian, Dr. Dra. Maria Agustina Kleden, M.Sc., juga menyampaikan sambutan dan paparan singkat mengenai tujuan serta pentingnya kegiatan ini.
Dalam pemaparannya, ia menyoroti peran penelitian tindakan kelas sebagai metode efektif bagi guru untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehari-hari.
Doktor perempuan kelahiran Waibalun ini juga berharap melalui kegiatan ini, para guru dapat mengembangkan keterampilan penelitian yang akan berdampak positif pada peningkatan mutu pendidikan di SMP Ratu Damai Waibalun.
Rangkaian kegiatan PKM terdiri dari tiga tahap utama: sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap sosialisasi dilaksanakan pada 9 Agustus 2024, di mana para guru diperkenalkan dengan konsep dan pentingnya penelitian tindakan kelas. Pada sesi ini, peserta dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan karakteristik mata pelajaran yang mereka ajarkan. Tujuan pembagian ini adalah untuk memfasilitasi diskusi yang lebih terfokus dan relevan sesuai dengan bidang masing-masing.
Hasil dari sesi sosialisasi ini adalah kesepakatan atas empat judul penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan, yaitu:
- Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bentuk Aljabar pada Siswa Kelas VII SMP Ratu Damai Waibalun.
- Meningkatkan Minat Belajar IPA Peserta Didik Kelas VII Menggunakan Problem-Based Learning (PBL) di SMP Ratu Damai Waibalun.
- Meningkatkan Kemampuan Menulis Peserta Didik Menggunakan Media Gambar dalam Bentuk Teks Fabel di SMP Ratu Damai Waibalun.
- Meningkatkan Hasil Belajar Smash Bola Voli dengan Menggunakan Media Bola Gantung pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Ratu Damai Waibalun.
Selanjutnya, tahap pelaksanaan berlangsung selama dua hari pada 19 – 20 Agustus 2024. Kegiatan ini melibatkan tim pengabdian yang terdiri dari Dr. Dra. Maria Agustina Kleden, M.Sc. selaku Ketua Pengabdian dari Prodi Matematika FST Undana, dan anggota pengabdian yang terdiri dari Elisabeth Brielin Sinu, S.Si., M.Si. dari Prodi Matematika FST Undana dan Irwanius Piter Muaraya, S.Pd., M.M. dari Prodi FKIP IKTL.
Turut serta pula tiga mahasiswa Undana yaitu Stefanus Woka Kelen, Marlen Paru, dan Jelita Dappa, serta dua mahasiswa IKTL yaitu Yoseph Boli Ujan dan Yoseph Petrus Ola, yang berperan aktif dalam mendukung kelancaran kegiatan.
Pada hari pertama, setelah sambutan pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan workshop penyusunan proposal penelitian. Para pendamping memberikan materi mendalam mengenai struktur dan penulisan proposal yang baik dan sesuai standar akademik. Mahasiswa pendamping juga memberikan pelatihan teknis mengenai penggunaan aplikasi Zotero untuk pengelolaan dan penulisan daftar pustaka secara efektif dan efisien.
Selama sesi ini, setiap kelompok mendapatkan pendampingan intensif dalam menyusun proposal penelitian mereka. Proses ini melibatkan diskusi, revisi, dan konsultasi berkelanjutan untuk memastikan bahwa proposal yang dihasilkan memenuhi kriteria komprehensif dan aplikatif dalam konteks pembelajaran di kelas.
Hari kedua, seluruh kelompok berhasil menyelesaikan draft proposal mereka dan melakukan presentasi di depan peserta lain dan para pendamping. Setiap presentasi diikuti dengan sesi tanya jawab dan umpan balik yang konstruktif, memungkinkan setiap kelompok untuk mengidentifikasi area perbaikan dan memperkuat kualitas proposal mereka sebelum implementasi di lapangan.
Kegiatan penutupan dipimpin Dr. Dra. Maria Agustina Kleden, M.Sc. dan Suster Getrudis Ema Kleden, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Suster Getrudis mengungkapkan rasa terima kasih dan harapannya agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama kegiatan dapat diimplementasikan secara nyata dalam proses pembelajaran sehari-hari. Suster Getrudis juga menekankan pentingnya komitmen berkelanjutan dari para guru untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
Sementara, Dr. Dra Maria A. Kleden, M.Sc juga menambahkan bahwa kegiatan ini akan dilanjutkan dengan tahap evaluasi dalam waktu dekat, di mana implementasi dari proposal penelitian akan dipantau dan dianalisis untuk menilai efektivitas dan dampaknya terhadap proses pembelajaran.
Ince Kleden, begitu Dr. Dra Maria A. Kleden, M.Sc akrab disapa, menyampaikan pula bahwa laporan PTK ini nantinya akan dipublikasikan dalam bentuk artikel di jurnal nasional terakreditasi.
Ia berharap kolaborasi antara Undana, IKTL, dan SMP Ratu Damai Waibalun dapat terus berlanjut dan menjadi model bagi institusi pendidikan lain dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui penelitian dan pengabdian masyarakat.
Kegiatan PKM ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru melalui penelitian tindakan kelas. Diharapkan, hasil kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Ratu Damai Waibalun, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan di Kabupaten Flores Timur secara keseluruhan. (*/AN-01)