Oleh : Agustina Paulina Lasti
Mahasiswi Unika Santu Paulus Ruteng
Jurusan teknik sipil dan arsitektur termasuk dua jurusan di fakultas teknik yang memiliki peminat tinggi. Kedua bidang tersebut merupakan bidang ilmu yang memiliki kedekatan dengan kehidupan manusia modern; khususnya dalam hal pembangunan bangunan dan infrastruktur pendukung kehidupan manusia. Teknik sipil dan arsitektur jelas merupakan dua bidang ilmu yang berbeda, akan tetapi di masyarakat masih banyak beranggapan bahwa dua jurusan tersebut adalah sama.
Untuk menjadi seorang insinyur teknik sipil, dibutuhkan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang ilmu pengetahuan dan matematika. Dalam perguruan tinggi, jurusan teknik sipil memiliki beberapa mata kuliah seperti fisika, kimia, geometri, trigonometri, dan kalkulus. Sementara itu, jurusan arsitektur membutuhkan daya kreatif dan imajinasi yang tinggi untuk bisa merancang sebuah desain bangunan inovatif yang bernilai estetika. Dibutuhkan pemahaman seni rupa dan desain, tata ruang, matematika, hingga komunikasi.
Teknik sipil bisa disebut sebagai sebuah cabang ilmu Teknik yang mempelajari hal-hal tentang merancang, membangun serta merenovasi Gedung, infrastruktur serta hal yang berkaitan dengan lingkungan untuk keselamatan hidup manusia. Sedangkan arsitektur bisa disebut juga sebagai ilmu bangunan. Arsitektur adalah cabang ilmu yang berkaitan dengan seni yang dilakukan oleh seseorang untuk mengimajinasikan diri dan ilmu mereka dalam hal perancangan bangunan. Lebih jauh, yang dirancang tidak hanya bangunan dalam arti sempit (mikro ), tapi juga yang lebih luas ( makro ) seperti perancangan dan lanskap.
Pada dasarnya, focus utama dari Teknik sipil adalah untuk merancang rekayasa proyek Pembangunan yang berkaitan dengan infrastruktur, dengan memastikan kekuatan material bahan, struktur dan sifat tanah, bahkan perilaku hidrologi dari lokasi bangunan yang ingin diwujudkan. Sementra itu, arsitektur cenderung berfokus pada perancangan Pembangunan, baik dari segi fungsionalitas hingga estetika dan keindahan dalam memenuhi kebutuhan klien. Seni dari desain dari seorang arsitek bahkan bisa memiliki nilai filosofi tertentu.
Teknik sipil memiliki materi yang kompleks karena melibatkan beberapa sub-bidang seperti structural, geoteknik, konstruksi, hingga dampak lingkungan. Arsitektur juga memiliki kompleksitas sendiri, dimana seorang arsitektur akan bertanggung jawab untuk menciptakan konsep desain yang unik untuk enciptakan lingkungan yang fungsional, memiliki estetika dan keberlanjutan, serta memastikan bahwa desain mereka dapat diwujudkan dalam konstruksi.
Teknik sipil dan arsitektur memiliki peranan yang sangat vital dalam perencanaan bangunan, kedua bidang ini sangat berkaitan untuk pembanguan rumah, gedung, jembatan, bandara, jalan, bendungan, dan sebagainya. Secara garis besar pekerjaan mereka sama yang mana keduanya merupakan ilmu keteknikan yang sama-sama mempelajari dan beroperasi di bidang pembangunan konstruksi, proyek dan semacamnya serta mempelajari gambar teknik dan bagian-bagian bangunan.
Ilmu Teknik sipil dan arsitektur pada dasarnya saling menyatu mulai dari perencanaan, desain, pelaksanaan, operasi dan pemeliharan. Meskipun dalam dunia nyata kedua ilmu ini lebih banyak berurusan ditahap perencanaan dan desain. Konsep ilmu Teknik sipil dan arsitektur masing – masing mempunyai karakteristik yang berbeda – beda.
Perbedaan teknik sipil dan arsitektur terletak pada dasar-dasar dari setiap ilmu dan peran keduanya dalam aktivitas Pembangunan fisik infrastruktur. Teknik sipil memiliki kesempatan lebih luas dalam hal keterlibatan dengan proyek -proyek infrastruktur karena bisa dilibatkan dalam proyek-proyek infrastruktur transportasi hingga sistem pengelolaan air. Sedangkan arsitektur lebih fokus pada pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan bangunan.
Arsitektur merencanakan dan mendesain gambar sebuah bangunan sedangkan orang teknik sipil menghitung struktur sebuah bangunan dan membuat bangunan lebih kuat dan tahan terhadap tekanan. Arsitektur lebih fokus pada gambar dan rancanagan untuk menciptakan bangunan yang indah sedangkan teknik sipil lebih fokus pada daya kuat bangunan terhadap tekanan dan manajemen waktu dalam pelaksananaan sebuah bangunan.
Arsitektur memiliki keterlibatan di bagian awal proyek ketika bangunan dirancang atau pra-konstruksi. Sedangkan teknik sipil bekerja setelah proses perancangan selesai dan rancangan diwujudkan konstruksi fisiknya. Teknik sipil mempelajari bagaimana membuat struktur sebuah bangunan yang kokoh, ekonomis dan efisien.
Ruang lingkup tugas teknik sipil juga mengawasi aktivitas dan kinerja keseluruhan dari orang-orang yang terlibat dalam proses pengerjaan proyek pembangunan sedangkan arsitektur lebih fokus pada desain bangunannya atau mempelajari suatu bangunan dari segi keindahan desain atau seni.
Ada lebih banyak pekerjaan lapangan yang harus dihadapi oleh orang teknik sipil. Ada porsi yang cukup seimbang antara pekerjaan di belakang meja dan di lapangan sebagai bagian dari pengawasan pengerjaan proyek. Sedangkan arsitek lebih banyak bekerja di dalam ruangan atau studio karena lebih fokus pada kerja perancangan dan bisa jadi minim keterlibatan dalam pekerjaan konstruksi.
Arsitektur belajar untuk membuat bentuk bangunan seindah mungkin, namun tetap logis dan sesuai dengan luas tanah yang akan dibangun. Kemampuan untuk menggambar sketsa rumah dan mendesain juga sangat diperlukan. Seorang arsitektur juga dituntut memiliki imajinasi yang tinggi, agar bisa membuat desain rancang bangun yang indah. Sementara Teknik sipil lebih focus ke struktur bangunannya. Memang mereka juga belajar cara menggambar Teknik, tapi tidak dengan sedain rumahnya.
Ketika Seorang arsitektur magang di sebuah biro, makai a belajar untuk memilih warna dan tekdtur material yang sesuai dengan selera klien. Kamampuan dan sense of art mereka tentu diperlukan. Sementara Teknik sipil tidak mengurusi warna dari material bangunan, melainkan jenis-jenisnya.
Arsitektur belajar cara berkomunikasi yang baik, karena ia tentu sering bertemu dengan banyak klien yang ingin dibuatkan desain rancang bangun. Ian belajar bagaimana karakter seorang klien sehingga tahu desain apa yang cocok dengan selera dan kebutuhannya, serta mempresentasikannya dengan baik. Sedangkan Teknik sipil tidak terlalu mempelajari skill komunikasi karena dituntut untuk lebuh jago dalam hal berhitung. Ia sibuk belajar matematika teknis karena akan dipakai Ketika menghitung kekuatan bangunan, menghitung perkiraan biaya renovasi rumah klien.
Jurusan arsitektur focus menekankan pada aspek artistic dan desain. Arsitektur merancang bangunan yang mempertimbangkan estetika, berkelanjutan dan fungsionalitas. Arsitektur bertanggung jawab untuk menciptakan visualisasi ide melalui gambar, model, dan presentasi sehingga berfokus pada penciptaan ruang yang indah dan inivatif. Sementara Teknik sipil lebih berfokus pada aspek teknis konstruksi. Teknik sipil mempelajari terkait dengan perencanaan infrastruktur. Jurusan Teknik sipil lebih menekankan pada manajemen proyek dan ketahanan material.
Dari setiap perbandingan teknik sipil dan arsitektur diatas, maka seringkali ada pertentangan dalam proses kerja misalnya seorang arsitektur telah membuat gambar suatu bentuk bangunan yang indah ternyata setelah dihitung oleh seorang teknik sipil ternyata bentuk tersebut tidak bisa diwujudkan karena bisa roboh begitu juga sebaliknya seorang teknik sipil bisa jadi menemukan metode kerja dan pemilihan material yang bagus dan murah namun dalam pandangan arsitek bisa jadi hal tersebut kurang indah dan menarik.
Kesimpulannya adalah antara arsitek dan teknik sipil sama baiknya yang dimana keduanya mempunyai kemampuan, sehingga selain dapat berimajinasi menciptakan bangunan yang indah juga dapat merencanakan perhitungan strukturnya. Oleh karena itu, sangat diperlukan kerja sama yang baik antara teknik sipil dan arsitektur untuk menciptakan suatu bangunan infrastruktur yang kuat, kokoh, indah, dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.***