Senin, 20 Mei 2024
Kej.3:9-15.20;Yoh.19:25-34
PW. St. Maria Bunda Gereja
“Inilah ibumu”
(Yoh.19:27)
Sehari sesudah Pentakosta, Gereja menghormati Bunda Maria sebagai “Bunda Gereja”. Ibu bagi kita semua. Gelar ini diumumkan Paus Paulus VI, pada penutupan sidang III, konsili Vatikan II, tgl. 21 November 1964.
Setelah Hawa pertama di Eden makan buah terlarang, Ia membawa dunia ke dalam dosa dan kematian. Allah lalu menobatkan Maria sebagai Hawa baru. Hawa berarti ibu kehidupan. Dia adalah Putri yang dijanjikan Allah, bahwa tumitnya akan menginjak kepala ular (kuasa setan). Melalui rahimnya, Allah berkenan menghadirkan Yesus yang berkuasa meremukan kuasa dosa dan maut. Dengannya pohon terlarang di Eden berbuah kematian, telah diganti Allah dengan pohon salib di Golgota yang berbuah kehidupan.
Dari atas Salib, Yesus menyerahkan ibu-Nya kepada Yohanes, “Inilah Ibumu”. Sejak saat itu, Maria tidak hanya ibu dari seorang Putra, melainkan ibu bagi kita semua yang percaya kepada Putra-Nya. Bunda Gereja, yang telah melahirkan Yesus sebagai kepala, dan melahirkan kita semua dalam iman, sebagai anggota gereja, Tubuh Mistik Kristus.
Kita bersyukur, memiliki seorang ibu yang penuh kasih kepada kita semua, tanpa memilih kasih. Ibu yang setia menyertai kita (gereja), dengan doa-doanya tiada henti. Terlebih berada di samping kita disaat sulit, seperti setia ia berdiri mendampingi Putra-Nya di kaki salib. Setia mendampingi Yesus hingga di ujung derita-Nya.
Ibu yang setia mendengar keluh-kesah kita anak-anaknya, baik yang tercucap, maupun yang tersirat disetiap titik air mata yang menetes tak berhenti mengalir ke hati-Nya, seperti ia menolong tuan pesta di Kana yang kehabisan anggur pesta. Ibu yang mengajari kita, menerima setiap kehendak Allah yang terjadi atas hidup kita dengan iman dan pasrah “aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu”.
Setialah datang bertelut di kaki salib Tuhan. Di sana, kita akan selalu ingat kata-kata Yesus yang telah mengangkat kita menjadi saudara seibu meski tak serahim, “Ibu, inilah anakmu!”. “Inilah Ibumu”. Kita doakan semua ibu, semoga hatinya menjadi Eden Baru (taman kebahagiaan). Dari wajah dan hatinya, senantiasa mengalirkan kebahagiaan dan harapan bagi keluarganya.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin