Selasa, 12 Maret 2024
Yeh.47:1-9.12 ; Yoh.5:1-3a. 5-16
Pekan Prapaska IV
“Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah”
(Yoh.5:16)
Tiga puluh delapan tahun sakit, menderita, tak berdaya, sungguh menyiksa. Kesempatan untuk sembuh ada, ketika air danau berguncang, tetapi si sakit selalu terlambat menggapainya. Siapa yang tergerak membantunya? Tak ada.
Hati Yesus tergugah melihat dia dan harapannya. Ia mau sembuh. Yesus langsung membidik harapannya itu, “maukah engkau sembuh?” Tentu!
Orang sakit, berpikir tentang rahmat penyembuhan dari guncangan air kolam. Tetapi Yesus memperlihatkan kepadanya, rahmat penyembuhan dari kuat kuasa SabdaNya. “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah”. Puji Tuhan, ia sembuh seketika.
Ia bahagia, tetapi orang Yahudi malah reseh. Mereka mempersalahkan kebaikan Yesus, karena alasan Sabat. Betapa naif pikiran mereka. Sabat itu hari Tuhan, mestinya dimaknai sebagai hari kasih dan hari berbagi berkat.
“Bangun dan berjalanlah!” Jika sakit, penderitaan, problem, kegagalan, membuat kita terpuruk, tak berdaya, tak boleh pupus harapan kita. Bersandarlah padaNya dan rasakan, bertapa kasih Tuhan terus menguatkan hati dan meneguhkan langkah kita. Tetaplah melangkah, Dia sendiri akan memulihkan kita.
“Tidak ada orang yang menurunkan aku”, keluh si sakit. Banyak saudara terkapar di depan mata karena berbagai situasi. Bisa jadi mereka mengelum dalam diam, karena kita kurang peduli. Cara Yesus mendekat si sakit, mengajari kita, supaya lebih peka, lebih berinisiatip, mendekati, mendengar harapan, dan menolong. Tak boleh sia-siakan kesempatan berbuat baik.
Disembuhkan berarti dikasihi, dipeduli dan diampuni dosa. Semoga masa prapaskah ini jadi kesempatan kita boleh disembuhkan dari beban dosa kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin