Aksinews.id/Hokeng – SMAS Seminari San Dominggo (SESADO) Hokeng mengadakan ujian karya ilmiah untuk kelas XII secara virtual. Alasan mendasar ujian ini dilaksanakan secara virtual karena menindaklanjuti Keputusan Bupati Flores Timur Nomor: BPBD.300.2.1/005/BID.KL/I/2024 tentang Perpanjangan Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Erupsi Gunung Berapi Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur Tahun 2024.
Para siswa kelas XII melaksanakan ujian secara daring dari rumah masing-masing via zoom meeting. Kegiatan ini dilaksanakan selama delapan (8) hari, sejak 22 Januari hingga 30 Januari 2024.
Ujian karya ilmiah ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat mengikuti ujian sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas di Sesado Hokeng. Peserta yang mengikuti ujian karya ilmiah sebanyak 64 siswa dengan rincian kelas XII Bahasa 10 orang, XII IPS I 23 orang, XII IPS 2 18 orang, dan kelas XII IPA 13 orang. Pembimbing dan penguji karya ilmiah berjumlah 31 orang.
Ujian karya ilmiah secara virtual ini pertama kali dilaksanakan di SMAS Sesado Hokeng. Selama delapan (8) hari pelaksanaan ujian daring ini dibagi dalam tiga (3) sesi dengan rincian setiap sesi terdapat tiga (3) orang siswa dan tiga (3) orang penguji yang melaksanakan ujian via breakout rooms zoom meeting masing-masing yang dipandu oleh Grace Natalia Dua Sumba, S.Pd sebagai host.
Pada ujian hari terakhir, 30 Januari 2024 para pengajar, pegawai, seluruh siswa kelas XII bersama Rektor dan Kepala Sekolah SMAS Sesado Hokeng mengadakan acara penutupan ujian karya ilmiah secara virtual. Acara penutupan ujian karya ilmiah ini dipandu Fr. Rikard Diku, SVD sebagai pengampuh mata pelajaran Akademi di SMAS Sesado Hokeng.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan Doa, animasi literasi, dan menyanyikan Hymne Sesado yang dipimpin oleh Albert, seminaris kelas XII Bahasa. Selanjutnya laporan dari koordinator kegiatan ujian karya ilmiah, Katarina Cicih Karnengsih,S.Pd.
Dalam laporannya, Katarina Cicih Karnengsih menjelaskan tentang proses pelaksanaan ujian daring yang dilaksanakan selama delapan (8) hari yang sudah dilalui.
Cicih, begitu ia disapa, juga mengucapkan terima kasih kepada Romo Rektor, Romo Kepala Sekolah dan semua Guru dan pegawai di Sesado Hokeng yang sudah berpartisipasi dan mendukung untuk kelancaran proses ujian virtual kali ini.
“Saya mengapersiasi kerja keras dan kerja sama rekan-rekan guru yang didukung juga oleh para pegawai. Apreasiasi juga untuk para siswa kelas XII. Kalian hebat. Kalian sudah mempertanggungjawabkan karya ilmiah masing-masing secara daring dengan baik. Hambatan dan rintangan dapat kita atasi bersama hingga terlaksana kegiatan penutupan ini,” imbuh pengampuh mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAS Sesado ini.
Acara dilanjutkan dengan kesan-kesan dari peserta ujian. Empat (4) siswa yang mewakili kelas masing-masing menyampaikan kesan selama mengikuti ujian karya ilmiah via daring. Empat siswa tersebut adalah Deger Lajar (XII IPS I), Rio Padung (XII IPS 2), Dito Sogen (XII Bahasa), Rius Kelen (XII IPA).
Dalam menyampaikan kesan-kesan, para siswa menyinggung tentang perjuangan serta hambatan selama proses pengerjaan karya ilmiah, proses bimbingan dan hambatan koneksi jaringan yang kadang kurang mendukung sehingga beberapa siswa harus menunda ujian ke sore hari.
“Ujian karya ilmiah ini selain syarat memenuhi ujian sekolah juga secara implisit merupakan wadah untuk meningkatkan kualitas menulis siswa disamping kami bisa belajar untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis. Meski ada beberapa tantangan yang kami alami, tetapi kami mampu menyelesaikannya dengan baik. Ujian secara daring ini juga mengajarkan kami untuk lebih kreatif dalam menggunakan media elektronik. Kami berterima kasih kepada sekolah dan para penguji serta pembimbing yang sudah dengan penuh kesabaran mengarahkan kami untuk menulis dan mempertanggungjawabkan karya ilmiah dengan baik dan benar,” ungkap Rio Padung yang menilis karya ilmiah “Peran BUMDES Kebang Titeeng Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Tuakepa”.
Kepala Sekolah SMAS Sesado Hokeng, RD Alexander Boli, S.Fil., M.Th., MA dalam sambutannya menjelaskan tentang dua hal penting yakni tentang media dan materi.
RD Sandro menyentil soal penggunaan media bahwasannya Sesado sudah mulai optimal dalam menggunakan media daring. Atas kesuksesan pelaksanaan ujian via daring ini, RD Sandro memberikan apresiasi kepada semua guru dan koordinator ujian karya ilmiah yang sudah bekerja keras. Juga, kepada para siswa yang sudah mempersiapkan diri dengan baik selama ujian.
“Para pembimbing sudah berjuang semaksimal mungkin untuk keberhasilan penulisan karya ilmiah. Proses ini luar biasa. Perlu diketahui bahwa hasil hari ini adalah proses dari perjuangan yang panjang,” tegas RD Sandro.
Sebagai kata akhir, Romo Dr. Gius Harian Lolan, Pr menegaskan tiga poin penting yakni merayakan keterpenuhan hidup (Peak Experience) atas keberhasilan penyelengaraan ujian ini, menganalisis kembali poin-poin yang sudah diaplikasikan dalam hubungan dengan ujian karya ilmiah sebagai bahan pembelajaran yang baru, dan tindaklanjut dari pelaksanaan kegiatan ini.
Dalam kaitannya dengan merayakan kesuksesan ini, RD Gius juga menjelaskan bahwa ujian karya ilmiah ini adalah juga salah satu bagian keterpenuhan hidup (Peak Experience) yang mana dari kegiatan ini kita sudah atau sedang mengalami aktualisasi dan kontribusi diri. Aktualisasi diri mencakup 3-B: Bertahan, Belajar, dan Berprestasi.
Sedangkan, kontribusi diri itu sendiri mencakup 3-M: Memahami, Memberi, dan Melayani. “Prestasi ini patut dirayakan. Jangan malu untuk mengatakan bahwa kita berprestasi. Keberhasilan ini mau menegaskan bahwa kita tidak hanya kompak tetapi ada keterhubungan. Mari kita tingkatkan kecerdasan mengoperasikan media secara bijak, termasuk belajar untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (Attitude),” Ujar Romo Rektor Sesado Hokeng ini.
Sambutan akhir dari RD Gius serempak menutup seluruh kegiatan ujian daring karya ilmiah kelas XII. Sebelum keluar dari zoom meeting, semua peserta foto bersama.
Terhadap kegiatan penutupan ujian karya ilmiah ini, Henry Hokor, seminaris kelas XII Bahasa merasa senang dan bangga karena sudah melewati proses panjang penulisan karya imiah.
“Saya sangat senang karena bisa mempertanggungjawabkan karya ilmiah saya meski via daring. ujian ini memacu kami untuk lebih kreatif meski ini adalah pengalaman perdana mengikuti ujian karya ilmiah secara daring tetapi sangat berkesan,” komentar penulis karya ilmiah “Penggunaan Sufiks-ing dalam Cerita The Legend of the Emercans Lady Karya Carolyn Keene”. (Frater Rikard Diku, SVD)