Selasa, 23 Januari 2024
1Sam. 6:12b-15.17-19; Mrk. 3:31-35
Pekan Biasa III
“Siapakah ibuKu? Siapakah saudaraKu?”
(Mat.3:33)
Pertanyaan Yesus, βSiapakah ibuKu? Dan siapakah saudaraKu?”, tidak berarti ia menolak hubungan biologis dengan keluarganya. Keluarga tetaplah keluarga, karena rahim dan darah
Tetapi ia hendak menunjukkan hubungan baru keluarga besar Allah, karena lahir baru dari rahim iman yang sama. Menerima babtisan yang sama, dan yang setia melakukan kehendak Allah.
Salah satu simbol perekat persaudaraan kristiani adalah salib. Hanya dengan melihat seorang saudara membuat tanda salib, kita sudah merasa dekat dan bersaudara, meksi tak kenal, beda suku, budaya, bangsa.
Namun kita sadari, menata hubungan persaudaraan, tidak selamanya teduh tanpa riak. Sering terjadi salah paham. Komunikasih tersendat karena beda prinsip. Saling mencurigai bahkan diam-diam menjatuhkan.
Di sana, kasih persaudaraan Kristiani terus diuji, agar jadi murni dan tulus. Sampai rela berbagi dan berkorban demi menjaga persaudaraan, tanpa syarat dan perhitungan.
Ingat, kita bersaudara karena satu iman. Satu Tuhan yang mengasihi dan mengikat kita dengan darah kudusNya. Hendaknya jaga ikatan ini, agar tak berjarak karena kepentingan duniawi.
Tiada yang dapat memisahkan kita. Semakin ditantang dalam kesulitan, semakin diuji dalam penderitaan, hendaknya semakin solid ikatan persaudaraan kita dalam kasih Tuhan.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin