Jumad, 12 Januari 2024
1Sam.3:1-10.19-20 ; Mrk.2:1-12
Pekan Biasa I
“Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak, dosamu sudah diampuni”
(Mrk.2:5)
Injil masih berkisah tentang sakit dan penyembuhan. Kisah kemarin, si kusta bisa datang sendiri kepada Yesus. Hari ini beda, si lumpuh dibawa saudara-saudaranya kepada Yesus.
Yesus kagum melihat “melihat iman mereka”. Iman yang menyata dalam tindakan kasih yang nyata. Si lumpuh tak berdaya. Hanya terbaring menanti belas kasih. Tak bisa membawa dirinya menemui Yesus Tabib Ilahi.
Syukurlah, ada empat saudara yang berinisiatif membawa dia kepada Yesus. Mereka bergandengang tangan, menyatu dalam satu harapan, kiranya Yesus berkenan menyembuhkan saudara mereka.
Terlihat di sini, ekspresi sosial dari iman. Iman yang solider, tak hanya memikirkan berkat bagi diri. Melaikan peka merasakan derita sesama. Iman yang tulus memohonkan berkat kesembuhan bagi saudara mereka yang sakit, tak berdaya, dan tak bisa berjuang sendiri.
Seperti keempat saudara, hendaknya kita selalu bergandengan tangan. Tetap setia sebagai saudara meski dalam situasi tersulit sekalipun. Buang ego diri dan Janganlah saling meninggalkan.
Miliki iman yang solider. Sepenanggungan dalam suka dan duka. Jadilah jembatan kasih, membawa diri dan sesama semakin dekat dengan Tuhan. Hati yang beriman, tak boleh egois. Hanya memikirkan kebaikan diri semata.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin