Aksinews.id/Larantuka – Sebanyak 5.000 lembar masker disalurkan GusduRian Peduli sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap warga terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, di Kecamatan Wulanggitang, Kabupoaten Flores Timur, Nusa Tengaran Timur.
Selain masker, Gusdurian Peduli juga akan menyalurkan air minum bersih selama sebulan penuh dengan focus pada pengungsi yang ditampung di rumah-rumah warga yang mengalami kesulitan air bersih. Selain menyalurkan bantuan, Gusdurian Peduli juga melakukan kaji cepat kedaruratan bencana melalui relawannya yang berada di Flores Timur.
Selain kaji cepat kedaruratan bencana dan pemberian bantuan yang menjadi kebutuhan mendesak saat ini, Gusdurian Peduli juga melakukan advokasi pelayanan Kesehatan. Dari hasil kaji cepat beberapa kebutuhan yang diperlukan pengunsi saat ini antara lain, alas tidur bagi pengungsi di rumah-rumah penduduk, obat-obatan, dan juga pelayanan Kesehatan mobile.
Hasil assessment Gusdurian Peduli menemukan beberapa kebutuhan yang harus segera ditangani adalah alas tidur bagi pengungsi di rumah-rumah warga yang hidupnya serba keterbatasan. “Kalau mereka yang ditampung di rumah-rumah keluarga yang mampu tidak terlalu bermasalah, namun mereka yang menginap di rumah keluarga yang ekonomi pas-pasan mengalami banyak kesulitan mulai dari bahan pangan, air bersih dan alas tidur. Bahkan ada yang tidur di lantai tanah dengan alas seadanya,” ujar Mansetus Balawala, salah seorang relawan Gusdurian Peduli yang turun ke lapangan bersama 3 orang rekannya sejak tanggal 5 Januari 2024 untuk melakukan pendataan dan assessment kebutuhan.
Terhadap berbagai kebutuhan ini, Gusdurian Peduli telah melakukan pendistribusian masker dan dalam sehari ke depan akan mulai mendistirbusikan air minum yang dilakukan selama sebulan penuh. Jelas Balawala, sembari menjelaskan bahwa ada berbagai barang kebutuhan lainnya yang sedang dalam perjalan dari Surabaya ke Maumere melalui kapal laut.
“Kita akan jemput bola. Bila barangnya sudah di Maumere akan kita ambil ke sana. Dengan demikian apa-apa yang menjadi kebutuhan pengungsi bisa disalurkan dengan segera,”tambah Balawala.
Selain kebutuhan yang disebutkan, hal lain yang masih sangat dibutuhkan adalah bahan makan, kelambu, layanan untuk kelompok rentan, bumbu dapur, kopi, gula dan yang lainnya. Karenqa itu, Balawala meminta kepada semua pihak yang peduli, bisa menyalurkan bantuan ke Gusdurian Peduli melalui tautan https://kitabisa.com/humanityforall atau rekening BCA 8610603999 an. Yay. Jaringan Gusdurian Peduli. Sementara bantuan berupa barang bisa disalurkan melalui Posko Gusdurian Peduli yang beralamat di Rt.15/RW.007 Lingkungan Tabali Kelurahan Sarotari, Larantuka.
Dalam melakukan respon darurat ini, Gusdurian Peduli juga menemukan sejumlah hambatan berupa terbatasnya personel relawan, jarak antar desa yang menjadi titik pengungsi berjauhan dan bahkan ada desa sebagai titik pengungsian yang harus melewati daerah merah, serta ketrbatasan logistic local dan mobilisasi sumber daya dari luar NTT yang membutuhkan biaya besar.
Untuk dikethaui GUSDURian Peduli adalah unit kerja Jaringan GUSDURian Indonesia, yang lahir untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan almarhum Gus Dur di ranah kemanusiaan. Yayasan yang dibentuk pada 4 Agustus 2019 ini bertujuan untuk mengelola kerja-kerja Jaringan GUSDURian Indonesia di bidang Tanggap Bencana, Pemberdayaan Sosial dan Ekonomi serta Pengorganisasian Relawan, yang sebelumnya bernama ‘Lumbung Amal GUSDURian’.
Dalam melaksanakan kerja-kerja kemanusiaan di lapangan, GUSDURian Peduli berjejaring dengan komunitas GUSDURian yang tersebar di 150 kota / kabupaten di Indonesia, dan 10 komunitas di Luar Negeri. Juga berjejaraing dengan kelompok lintas iman dan lembaga-lembaga lain yang memiliki kepedulian terhadap kemanusiaan tanpa batas dan sekat apapun dengan prinsip Responsif, Inklusif dan Humanis.
GUSDURian Peduli memiliki Visi “Membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang egaliter, damai, sejahtera, berkeadilan, dan terbuka dengan tetap berpijak pada tradisi dan jatidiri”, dan Misi “Mengembangkan upaya-upaya khusus ke arah kesejahteraan masyarakat melalui sosial, ekonomi dan budaya”.
Dalam menjalankan visi dan misinya, GUSDURian Peduli berpegang teguh pada 9 Nilai Utama Gus Dur, yakni: Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Kesederhanaan, Persaudaraan, Keksatriaan dan Kearifan Tradisi.
Untuk mewujudkan visi dan misi di atas, GUSDURian Peduli memiliki 9 Program Kerja yang bertajuk “Promosi Toleransi Melalui Bantuan Kemanusiaan”. Program ini adalah pemberian bantuan tanpa membedakan suku, ras, agama dan golongan dengan melibatkan berbagai pihak sebagai berikut :
Sejak berdirinya, GUSDURian Peduli sudah melakukan banyak kegiatan, di antaranya, bantuan paket sembako, obat-obatan hingga peti mati untuk korban Covid19 di 67 kota/kabupaten di Indonesia dengan tagline #SalingJaga. Santunan untuk kurang lebih 2.000 anak yatim terdampak Covid19. Bantuan Ambulans Laut untuk masyarakat di pulau-pulau kecil dan terpencil. Bantuan untuk korban bencana alam di NTT, NTB, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, dan di Semeru. Bantuan untuk korban bencana sosial warga Rohingya di Aceh, Papua, Sulawesi Tengah dan Bom Makassar. (Floresty)