Sabtu, 30 Desember 2023
1Yoh.2:12-17 ; Luk.2:36-40
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
“Jika orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu”
(1Yoh.2:15)
Mengasihi, menentukan arah hati. Orang yang megasihi dunia cenderung mengarahkan hati dan memberi perhatian lebih pada hal duniawi. Melekatkan diri dan menaruh harapan pada materi, kenikmatan, harta dan kuasa yang menyenangkan, membanggakan, yang memberi jaminan sementara.
St. Yohanes mewanti kita, agar senantiasa mengarahkan hati pada yang abadi, pada Tuhan. Bukan pada yang sementara, pada dunia. Karena dunia bukan tujuan. Di dunia, kita diberi kesempatan berziarah menuju tujuan, yakni bahagia dalam Tuhan.
Maka arahkan hati senantiasa pada Tuhan. Sebab di sana ada sukacita yang menenangkan jiwa dalam lelap abadi. Ini alaram buat kita, agar tidak terlena dengan kesenangan dan kenikmatan yang meninabobokan dan menyesatkan.
Kita boleh meniru teladan Hana, wanita saleh dan teguh hati yang dikisahkan penginjil Lukas. Ia tak pernah meninggalkan Bait Allah. Siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Sebab kita juga butuh perisai batin yakni doa dan puasa. Menjaga hati dan melindungi budi agar tak meluluh mengejar yang duniawi.
Doa, mengarahkan hati dan harapan selalu pada Tuhan. Mendekatkan diri dalam pasrah dalam rangkulan kasih Allah. Puasa, mengekang diri, membatasi keinginan, dan menjaga hati dan budi, mematuhi kehendak Tuhan, agar tak salah arah. Ingatlah, dunia cuma sementara, bukan tujuan akhir.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin