Kamis, 21 Desember 2023
Sef.3:14-18a ; Luk.1:39-45
Pekan Adven III
“Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”
(Luk.1:43)
Kita tentu senang bisa saling mengunjungi entah keluarga atau sahabat dan saling berbagi ceritra. Hal serupa dialami Bunda Maria ketika mengungjungi Elisabet saudarinya. Perjumpaan dua saudara yang sedang berbahagia karena sedang mengandung dua Putra yang diberkati Allah, membuat sukacita mereka melimpah ruah.
Mereka berbagi salam, berbagi sukacita dan saling memberi pujian. Sebagaimana kata-kata Elisabet, “diberkatilah engkau diantara wanita, dan diberkati buah rahimmu”. Ucapan yang telah membuka misteri, tentang siapa sebenarnya Maria. Dia, wanita terberkati, hawa baru yang duduskan rahimnya bagi Putra Allah. Ibu Tuhan, yang mengandung dan melahirkan Emanuel. Dia yang menjadi saluran berkat bagi semesta.
Karnanya Elisabet menyadari dirinya berdosa, tak pantas mendapat kunjungan semulia itu. Sampai ia berujar “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengujungi aku?”. Meski merasa tak layak, ia sungguh bersukacita, sebab Maria telah membawa Tuhan, mengunjungi dan memberkati keluarganya.
Sebentar lagi kita akan merayakan Natal. Moment Tuhan lahir, datang dan mengunjungi kita di hati, dalam keluarga, di tengah kekelaman hidup kita. Maka kita juga mesti dengan rendah hati bertanya, “siapakan aku ini, sampai Tuhanku datang mengungjungi aku?”.
Tanya dan lihat diri, sadari bahwa hidup kita juga rapuh dan berdosa. Tak pantas bagi hadirnya Tuhan yang mulia. Namun kita bahagia, sebab Tuhan mengasihi kita lebih dari segala kekurangan dan dosa kita.
Ia bawa damai dan selamat bagi kita. Ia bawa cahaya harapan di tengah keterpurukan hidup kita. Mari benahi diri, terimalah sakramen tobat dan pengakuan dosa, siapkan hati, jadi kandang yang layak bagi lahirnya Tuhan.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin