Senin, 18 Desember 2023
Yer.23:5-8 ; Mat.21:23-27
Pekan Adven III
“Ia tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum”
(Mat.1:19)
Santo Yosep, pria berhati mulia. Meski sebagai manusia, ia kaget, terluka, merasa dikianati, ketika Maria tunangannya mengandung sebelum mereka hidup bersama. Tetapi ia tidak gegabah. Dengan tenang dan bijak, ia memilih tetap menjaga nama baik dan melindungi kehormatan Maria orang yang dicintainya.
Pertimbangan Yosep menunjukan ia tak egois. Ia tidak hanya memikirkan dirinya, terlebih kehormatannya sebagai laki-laki. Ia gentle, apapun yang terjadi, tidak mau mencemarkan dan memalukan Maria dimuka umum. Niatnya meninggalkannya Maria dengan diam-diam. Tetapi Allah menguatkan hati Yosep, agar tetap mengambil Maria sebagai istrinya, sebab “Anak yang ada dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Yosep menghadapi masalah besar dalam urusan membangun keluarga. Namun ia tetap tenang, tetap mencintai meski terluka. Bahkan ia tetap menjaga nama baik Maria, dan tidak mau mempermalukannya.
Kita sering bergulat dengan banyak problem. Dalam relasi, dalam keluarga, di tempat kerja, dalam panggilan hidup dan pelayanan. Kita merasa kecewa, terluka dan dikianati. Kadang kita tidak sabar, cepat bereaksi dan berusaha membalasnya. Biar sakit hati kita terobati.
Tak jarang pula banyak masalah kecil jadi besar dan heboh karena tak bisa diselesaikan dengan bijak. Apa lagi jaman naw, banyak masalah pribadi justru didiskusikan di FB oleh alasan marah, biar orang tahu. Bukankah itu memalukan dan mencemarkan?
St. Yosep mengingatkan kita, agar hadapi setiap persoalan dengan tenang dan bijak. Berusaha agar tetap menjaga kehormatan dan nama baik sesama kita. Ingat, menyelesaikan soal dalam diam dan tenang, akan memutus rantai masalah.
Tuhan memberkati. Salve. ***
RD Wens Herin