Kamis, 30 Nopember 2023
Rom.10:9-18 ; Mat.4:18-22
Pesta St. Andreas Rasul
“Merekapun meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus”
(Mat.4:20)
Andreas dan Petrus, meninggalkan jala, berarti rela melepas yang sudah nyaman dan mapan. Kerjaan yang sudah mendarah daging dan menopang kehidupan keluarga nelayan, ditinggalkan. Siap sedia beralih profesi bersama Yesus.
Mereka mau ikut Yesus, jadi penjala manusia. Memberi seluruh diri bagi Tuhan. Memberitakan nama Yesus kepada segala bangsa. Membawa banyak orang untuk dekat, mengenal dan mengimani Yesus. Sebab, “iman timbul dari pendengaran” (Rom.17), tandas St. Paolus. Tanpa pewartaan, tak akan tumbuh iman di hati yang lain.
St. Andreas telah jadi penjala manusia yang handal. Hingga St. Beda, menjuluki Andreas sebagai “Pengantar kepada Kristus”. Karena selalu berinisiatif membawa siapapun datang berjumpa dan mengimani Yesus.
Kita sadar, telah terjaring dalam jala iman. Mengimani Kristus oleh pewartaan para Rasul. Peran kita selanjutnya adalah jadi penjala. Menghantar sesama kepada Yesus. Merangkul satu sama lain dalam kasih, persaudaraan dan solidarias. Janganlah jadi ganjalan, dengan menebar amarah, permusuhan, persaingan, ketidakpekaan.
Sebagai murid Yesus, kita mesti belajar untuk melepas yang nyaman, yang mapan, yang menyenangkan, kerja rutin kita. Agar bisa beri diri dan berkorban untuk melipatgandakan kasih. Mau berbagi waktu, tenaga bahkan menteri, terlibat dalam kegiatan iman, dan ambil bagian dalam tugas pelayanan grejani.
Mari sejenak membatin. Apakah kita selalu rela memberi diri? Atau sering menghindar karena tak sudi tinggalkan yang nyaman?
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin