Senin, 27 November 2023
Dan.1:1-6.8-20 ; Luk.21:1-4
Pekan Biasa XXXIV
“Sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu”
(Luk.21:1-4)
Pemberian si janda memang tak seberapa dibanding orang berada yang memberi dalam jumlah lebih besar. Tetapi Yesus melihat nilai pengorbanan dari pemberian itu.
Si janda beri sedikit tapi dari seluruh nafkah yang ia punya untuk makan sehari. Ia pilih tak makan sehari asal ia boleh memberi derma sebagai tanda syukur atas berkat yang ia terima.
Sedangkan yang lain memberi banyak dari kelimpahan yang ia punya. Tidak ada yang salah. Intinya ada kerelaan memberi dan berderma dengan tulus hati.
Bagi kita, berderma merupakan ekspresi iman. Kita memberi bagi gereja atau berbagi dengan sesama karena sadar dan akui telah dicintai dan diberkati Tuhan. Bahwa semua yang ada adalah pemberian dan titipan Tuhan bagi kita.
Maka semakin diberkati, semakin kita berbagi dan berderma dengan rela hati sebagai tanda syukur. Beri yang ada, tulus dari kekurangan kita.
Janganlah berhitung, beri yang sisa, bahkan terlalu kecil dibanding kasih, berkat, dan kebaikan Tuhan yang senantiasa tercurah bagi hidup kita.
Mari belajar dari si janda. Teruslah membuka tangan memberi, berderma dan berkorban. Kita yakin, dengan cara itu kita membuka kran berkat bagi hidup kita. Jika terlalu menggenggam dan menutup tangan tak banyak berkat yang mengalir kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin
“Member dari kekurangan” Amin..
Amin
SALVE