Aksinews.id/Jakarta – Ini hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia yang bikin kubu Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka tersentak. Bahkan, Golkar meragukan hasil survei itu gegara tiga lembaga survei lainnya justeru menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di posisi puncak.
Simulasi tiga pasangan capres-cawapres berdasarkan survei Charta Politika Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD 36,8 persen menjadi pilihan tertinggi. Kemudian disusul Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 34,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,3 persen.
Ya, “Dalam simulasi berpasangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi pilihan tertinggi, diikuti Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin (6/11/2023).
Hal tersebut juga bersamaan dengan simulasi pasangan dua calon antara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud. Dalam data yang dipresentasikan oleh Yunarto, menunjukan bahwa terdapat penurunan dari 46 persen di awal Oktober menjadi 43% persen di akhir Oktober.
“Menjadi sebuah kebalikan dari apa yang dikatakan oleh Mas Gibran ketika deklarasi yang bilang untuk menenangkan Pak Prabowo, sementara dari data survei yang ada, kehadiran Gibran justru membuat elektabilitas Prabowo turun karena dinamika politik terkait MK,” ujar Yunarto.
Tambahan lainnya, menurut Yunarto, dilatarbelakangi atas putusan MK yang menyetujui batas usia capres-cawapres berusia paling rendah 40 tahun atau pernah atau sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah. Keputusan itu dianggap sebagai penyalahgunaan wewenang.
“Dari jumlah tersebut, 49,9 persen responden setuju bahwa hal tersebut merupakan penyalahgunaan wewenang untuk memudahkan putra Presiden Jokowi menjadi calon Wakil Presiden,” tutur Yunarto.
Yunarto mengatakan, publik menilai Presiden Jokowi turut campur dalam keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batasan usia calon Wakil Presiden. Sebab, selama ini diketahui publik ada hubungan kekeluargaan yang Gibran Rakabuming merupakan keponakan dari Ketua MK Anwar Usman, hal tersebut semakin menegaskan opini terhadap politik dinasti yang dilakukan keluarga Jokowi dalam memuluskan Gibran sebagai cawapres.
Mayoritas masyarakat menolak akan putusan politik dinasti tersebut. “Sebanyak 59,3 persen responden menyatakan tidak setuju dengan praktik politik dinasti,” kata dia.
Gibran Rakabuming Raka dinilai publik tidak pantas menjadi cawapres masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman menjadi pejabat publik.
Dalam materi presentasi yang dipaparkan Yunarto, terkait metodologi survei, diterangkan bahwa jumlah sampel sebanyak 2.400 responden yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rentan usia 17 tahun ke atas atau sudah memenuhi syarat pemilih dengan metode wawancara tatap muka (face to face).
Menggunakan metode sampling multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2 sampel dan quality control 20 persen dari total sampel.
Golkar Sentil Charta Politika
Menanggapi hasil survei Charta Politika, Ketua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurrahman mengatakan, hanya ada 3 lembaga survei yang Golkar anggap kredibel untuk dijadikan acuan. Charta Politika tidak masuk ke dalamnya.
“Indikator, Poltracking, LSI, 3 lembaga survei itu kredibel enggak? Menurut kami, 3 lembaga survei yang tadi saya sebutkan itu adalah lembaga survei yang cukup kredibel dan bisa kita jadikan referensi,” ujar Maman saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Maman menjelaskan, ketiga lembaga survei yang Golkar anggap kredibel ini menempatkan Prabowo di peringkat pertama, bukan Anies Baswedan ataupun Ganjar Pranowo.
Dia mempertanyakan kenapa tiba-tiba ada lembaga survei bernama Charta Politika yang menampilkan hasil berbeda.
Ya, “Tiga lembaga survei yang cukup kredibel ini, di situ menghasilkan hasil survei Pak Prabowo peringkat pertama, dengan varian yang selisih ada yang 2 persen, 3 persen, dan 1 persen, plus minus ya,” tuturnya, dan melanjutkan, “Lalu tiba-tiba ada Charta Politika yang menghasilkan hasil survei berbeda”.
Maman mengatakan, pihaknya akan membiarkan publik menilai sendiri hasil survei Charta Politika tersebut. Yang penting, kata dia, Golkar akan terus mengampanyekan Prabowo-Gibran untuk menang Pilpres 2024.
“Terpenting bagi kami adalah bekerja dan bekerja untuk mencari suara dan selalu melakukan gerakan kampanye yang positif dan mengedepankan narasi-narasi yang konstruktif untuk kebaikan Indonesia ke depan,” imbuhnya.(*/AN-01)