Selasa, 24 Oktober 2023
Rm.5:12-15a.17-19.20b-21 ; Luk.12:35-38
Pekan Biasa XXIX
“Berbagagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga-jaga ketika ia datang”
(Luk.12:37)
Hidup seorang beriman ibarat hamba yang setia berjaga. Yang selalu siap sedia melayani tuannya. Entah tengah malam, pagi hari, atau kapanpun. Tanpan atau tidak tampan waktunya. Hamba yang baik punya itikad baik, selalu siap-siaga, memberi pelayanan terbaik bagi tuannya.
Yesus katakan, “berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga-jaga ketika tuannya datang”. Tuhan datang, berarti saat penyelamatan segera tiba. Kita mesti berjaga-jaga, mawas diri, karena tak tahu kapan saatnya tiba. Dengan bertekun dalam doa, membaca firman, merayakan ekaristi, atau devosi apapun, agar lampu iman kita tetap menyala untuk menyambut Tuhan datang.
Dalam mengemban tugas kepercayaan apapun, dalam pelayanan dan pengabdian sebagai apapun, kenakanlah spirit seorang hamba. Setia mengemban tugas dan peran yang diberi. Jagalah kepercayaan, dengan bertanggungjawab memberi yang terbaik dalam pengabdian kita.
Kualitas berjaga-jaga terlihat dalam itikad baik kita. Yang selalu sigap, tidak lalai, tidak setenga hati, tidak asal-asalan dalam pengabdian dan pelayanan. Pesan yang berkesan, “semakin kita setia, semakin kita bertanggungjawab, semakin kita dipercaya”.
Ingat, kepercayaan tak datang dua kali. Maka jika tidak berjaga-jaga, tidak patuh, sering lalai, hidup semau gue, kita akan kehilangan kepercayaan dan kehilangan kesempatan terbaik mengaktualisasikan diri.
Olehnya, setialah berjaga, mawas diri dan selalu berhati-hati mengendalikan hidup, agar selalu melangkah dijalan Tuhan, serta mampu mengalahkan tipu daya iblis.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin