Senin, 25 September 2023
Ezr.1:1-6 ; Luk.8:16-18
Pekan Biasa XXV
“Orang yang menyalakan pelita, menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya”
(Luk.8:16)
Pelita, memberi cahaya dalam gelap dan menuntun langkah dalam gulita. Karnanya Yesus ibaratkan hidup orang beriman bagai pelita. Yang senantiasa memancarkan cahaya kebaikan dan kebenaran. Maka mesti ditempatkan di atas kaki dian, supaya cahayanya terlihat semua mata.
Memancarkan cahaya berarti menunjukkan kesaksian iman yang nyata, berkualitas dan memberi inspirasi. Hadirnya berfaedah dan bermanfaat bagi banyak orang. Jadi teladan yang menuntun langkah dan motivasi semangat hidup menggereja.
Memang cahaya iman mesti dilihat mata, tetapi tidak untuk dipertontonkan. Bukan supaya dipuji baik dan saleh. Melainkan pula demi mewartakan nilai. Nilai tanggungjawab dan Komitmen dalam karya kasih dan kesalehan. Tangguh dan militansi menegakan damai dan persaudaraan. Setia dan tak goyah meski diterpa badai yang menguncang iman. Rela menderita dalam diam, demi nilai pengorbanan, dedikasih dan pemberian diri.
Harapan menjadi pelita di kaki dian, secara moril mengingatkan agar selalu mawas diri, jauhi perbuatan jahat dan dosa. Jangan jadi biang kisruh dan duri dalam kebersamaan. Agar cahaya hidup Kristiani kita tak redup, mendatangkan hinaan, cemoohan dan tak menyesatkan.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin