Aksinews.id/Jakarta – Tanggapan publik terhadap munculnya nama Ayodhia Kalake yang bakal dilantik menggantikan Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai penjabat Gubernur NTT mendapat tanggapan beragam. Seorang putra Ngada, NTT di Jakarta, Gabriel Goa malah menilai penunjukkan Ayodhia Kalake merupakan tindakan pelecehan terhadap DPRD NTT.
Ya, “Terpilihnya Ayodhia Kalake menjadi Penjabat Gubernur NTT merupakan pelecehan Presiden Jokowi melalui Mendagri Tito Karnavian terhadap DPRD NTT karena nama Ayodhia Kalake bukan usulan dari DPRD NTT,” tandasnya.
“Di sini memperlihatkan secara jelas dan transparan bahwa usulan DPRD NTT masuk tong sampah. Mengapa negara ini mengabaikan aspirasi rakyat NTT yang diwakili DPRD NTT? Mengapa negara kangkangi aspirasi rakyat NTT? Ayodhia Kalake selama ini dikenal publik orangnya Luhut Binsar Panjaitan,” tambah Gabriel Goa, Ketua Dewan Pembina Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia sekaligus Ketua Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (KOMPAK) Indonesia, dalam rilis yang diterima aksinews.id, Minggu (3/9/2023).
Dia menilai DPRD NTT seperti macan ompong. “Pernyataan beberapa pimpinan DPRD NTT yang pasrah tanpa perlawanan memperlihatkan DPRD NTT macan ompong. Selama ini Ayodhia Kalake belum pernah terlibat aktif dalam kegiatan warga Diaspora NTT, apalagi peduli terkait permasalahan NTT,” tegasnya, prihatin.
Namun demikian, sambung Gabriel Goa, bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memaksakan melantik Ayodhia Kalake menjadi Penjabat Gubernur NTT pada tanggal 5 September 2023 maka ada tiga tugas berat yang harus dilaksanakan Ayodhia Kalake.
Pertama, menurut dia, melakukan pencegahan dan penanganan NTT Darurat Human Trafficking melalui revitalisasi Peraturan Gubernur NTT tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2023 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO.
“Selain itu, membangun Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLK PMI) dan LayananTerpadu Satu Atap Pekerja Migran Indonesia (LTSA PMI) untuk mencegah migrasi ilegal rentan Human Trafficking,” tandasnya.
Kedua, papar Gabriel Goa, melakukan kerjasama dengan KPK RI, BPK RI dan BPKP RI untuk melakukan audit investigatif terhadap Bank NTT, BUMD Pemprov NTT dan proyek-proyek mangkrak di NTT. “Jika ditemukan adanya kerugian negara maka segera tangkap dan proses hukum pelaku dan penikmat korupsi berjamaah NTT,” tandasnya.
“Ketiga, melibatkan lembaga-lembaga pendidikan vokasi profesional di NTT, seperti Sekolah Hotel Sumba, untuk mempersiapkan SDM NTT yang unggul go nasional dan internasional berjejaring dengan semua misionaris asal NTT yang tersebar di seluruh dunia,” tandas Gabriel Goa.
Nama Ayodhia Kalake menjadi menjadi trending topic di NTT usai dipilih oleh Presiden Jokowi menjadi Penjabat Gubernur NTT. Kendati saat ini menjabat Sekretaris Menko Marinvest (Marine Investment), Ayodhia Kalake masih cukup asing di telinga masyarakat NTT.
Sesungguhnya, Ayodhia Kalake merupakan pria berdarah Adonara, Provinsi NTT, yang menjabat Sekretaris Menko Marinvest (Marine Investment). Namun ia lahir dan besar di Bandung, Jawa Barat.
Ayodhia GL Kalake menyelesaikan studi strata satu di Universitas Padjadjaran Bandung, dan melanjutkan studi magisternya (S2) di Universidad Complutense de Madrid, Spanyol.
Sebelum menjadi sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), dia pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Delimitasi dan Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenkomarves. Kemudian menjabat Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves.
Pada 25 Mei 2021, Ayodhia GL Kalake diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Selanjutnya, pada 3 Januari 2022, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melantik Ayodhia GL Kalake sebagai Sekretaris Kemenkomarves.
Keahliannya dalam bidang ekonomi menjadi salah satu aset yang berharga dalam perannya sebagai Sekretaris Menko Marinvest.
Sebelum mengemban jabatan ini, Ayodhia Kalake telah memiliki pengalaman yang luas dalam dunia ekonomi dan investasi.
Dia pernah bekerja di berbagai perusahaan investasi dan konsultan ekonomi terkemuka, dimana dia telah berkontribusi dalam berbagai proyek investasi strategis yang berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Ayodhia Kalake bergabung dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) sebagai Sekretaris.
Sejak saat itu, dia telah memainkan peran kunci dalam merumuskan dan melaksanakan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk memajukan sektor investasi kelautan di Indonesia.
Salah satu pencapaian gemilang Ayodhia Kalake selama masa jabatannya adalah mendukung pelaksanaan berbagai program investasi besar yang berfokus pada pengembangan infrastruktur kelautan, peningkatan daya saing pelabuhan, dan pemulihan ekosistem laut yang berkelanjutan. Semua ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi yang terdapat di sekitar wilayah kelautan Indonesia yang sangat luas.
Ayodhia Kalake dikenal sebagai seorang pemimpin yang gigih dan visioner, yang selalu berusaha untuk menciptakan peluang investasi yang berkelanjutan dan berdampak positif dalam jangka panjang bagi Indonesia.
Dia juga sangat berkomitmen dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekosistem laut yang penting bagi keberlanjutan ekonomi dan sumber daya alam.
Prestasi dan komitmen Ayodhia Kalake sebagai Sekretaris Menko Marinvest telah memperkuat peran Indonesia dalam kancah investasi kelautan dunia.
Jika tak ada aral merintang, Ayodhia Kalake akan dilantrik menjdai Penjabat Gubernur NTT setelah masa jabatan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi berakhir pada 5 September mendatang.(AN-01)