Jumad, 01 September 2023
1Kor.1:17-25 ; Mat.25:1-13
Pekan Biasa XXI
“Aku memberitakan Kristus tersalib, suatu sandungan bagi orang Yahudi, tetapi bagi kita yang terpangil, merupakan kekuatan dan hikmat Allah”
(1Kor.1:23)
Banyak mata memandang salib sebagai kesia-siaan. Mengimani Tuhan yang lemah dan mati. Orang Yahudi melihat salib sebagai sandungan, dan orang bukan Yahudi melihat salib sebagai kebodohan. Tetapi bagi kita yang diselamatkan, salib merupakan hikmat dan cinta Allah yang sempurna menebus kita.
Kita bangga mengimani Tuhan tersalib. Karena pengorbanNya membawa kita yang berdosa dan terbuang, diterima dan didamaikan kembali dengan Allah. Pada kehinaan salib, telah terpancar kemuliaan hidup kita, orang-orang yang dicintai dan ditebus oleh darah suci Tuhan Yesus.
Mari kita teladani lima gadis bijaksana dalam injil hari ini, yang membawa pelita dengan minyak secukupnya. Isilah pelita iman kita dengan minyak pengharapan, agar tetap menyala, tak boleh redup atau padam, di tengah terpaan badai kenikmatan dan kemewahan hidup saat ini.
Banyak persoalan dan tantangan membuat kita lelah dan putus asa. Membuat pelita iman bisa redup bahkan padam. Tetapi kita tahu jawab iman yang menguatkan, “Apa yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia” (ay.25).
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin