Kamis, 24 Agustus 2023
Why.21:9b-14 ; Yoh.1:45:51
Pesta St. Bartolomeus Rasul
“Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”
(Mat.1:45)
Nazaret kota kecil, tidak diramalkan para Nabi sebagai tempat asal Mesias. Maka ketika mendengar ceritra Filipus, bahwa ia telah bertemu Dia yang disebut Musa dalam Kitab Taurat, yaitu Yesus anak Yusuf dari Nazaret Yesus anak Yusuf dari Nazaret. Spontan Natanael bertanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”.
Natanael bicara apa adanya. Karena tahu bahwa Mesias datang dari Yudea, tanah Daud, bukan dari Nazaret, wilayah Yudea yang didiami orang kafir.
Meski merasa sangsi, Filipus mau datang bertemu Yesus, mendengar Dia dan akhirnya percaya pada-Nya. Karnanya Yesus memuji, “Lihat, inilah orang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya”. Yesus mengabaikan keraguan hati Natanael, dan lebih mengapresiasi keterbukaan hatinya, menerima dan mengakui diri-Nya sebagai anak Allah, Raja orang Israel.
Pada Natanael, kita temukan jalan iman yakni dari keraguan menuju kepastian. Dari hati yang sangsi, menuju jiwa penuh keyakinan. Dia percaya karena telah melihat dan mendengar sendiri Sabda keselamatan dari Yesus.
Natanael apa adanya, tanpa kepalsuan. Beda dengan kita, kadang penuh drama. Pura-pura memuji tapi ujungnya menjatuhkan. Terlihat ramah dan baik tetapi hati penuh dengki dan niatan jahat. Sulit ditebak, bagai singa berbulu domba.
Cara Natanael menerima Yesus, jadi koreksi atas kebiasan kita yang kadang menyepelehkan, bahkan tidak memperhitungkan pribadi tertentu, hanya karena melihat tempat asal dan keluarganya, yang kecil dan sederhana. Boleh jadi kita juga pernah bertanya yang sama “mungkinkah ada sesuatu yang baik datang dari orang seperti ini?
Penemuan iman Natanael, mengajak kita, agar senantiasa mengahargai potensi dan kualitas, pada diri sesama yang kecil dan sederhana. Kita mesti yakin, selalu ada sesuatu yang baik, datang dari setiap hati kita yang tulus, jujur dan penuh iman kepada Tuhan.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin
“Apa adanya,tanpa kepalsuan dan penuh Iman kepada Tuhan” Amin…thanks tuan Wens tuk renungannya.
Amin Romo
Terimakasih Renungannya🙏