Aksinews.id/Jakarta – Boleh jadi, inilah jawaban mengapa dalam survei elektabilitas Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dalam head to head. Ternyata, Ganjar memang belum dikenal luas dibanding Prabowo yang sudah pernah mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden.
Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas bakal calon presiden menjelang Pilpres 2024. Dalam survei itu, SMRC melakukan simulasi head to head antara Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo.
SMRC mendapati apabila tingkat pengenalan kedua bacapres itu seimbang, maka sosok Ganjar Pranowo yang akan unggul dari Prabowo.
Ya, “Pada kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar mendapatkan 46,3 persen, lebih kompetitif melawan Prabowo 42,5 persen. Sementara yang tidak tahu/tidak menjawab 11,2 persen,” kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, saat merilisnya hasil surveinya dalam kanal YouTube SMRC TV, Rabu (23/8/2023).
Menurut Saiful, dalam simulasi apabila tingkat keterkenalan ketiga bakal calon berimbang, Ganjar tetap unggul atas Prabowo dan Anies Baswedan.
“Pada kelompok pemilih yang tahu ketiganya, Ganjar 38,8 persen, unggul signifikan dari Prabowo 31,6 persen dan Anies 21,7 persen. Tidak tahu/tidak menjawab 7,9 persen,” ujarnya, seperti dilansir dari jpnn.
Saiful menyatakan dalam temuan surveinya, pengetahuan terhadap Ganjar meningkatkan elektabilitasnya secara signifkan terhadap Prabowo.
Survei SMRC ini menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face interview) oleh pewawancara yang terlatih pada 31 Juli – 11 Agustus 2023.
Populasi survei adalah WNI yang punya hak pilih dalam pemilu alias mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel basis 3.710 responden dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah yang proporsional.
Kemudian oversample dilakukan di provinsi-provinsi kecil sehingga jumlah sampel tiap provinsi minimal 100 responden dengan total sampel akhir adalah 5.000.
Sementara responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 4.260 atau 85 persen. Sebanyak 4.260 responden ini yang dianalisis.
Margin of error survei dengan jumlah sampel ini secara nasional diperkirakan kurang lebih 1,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*/AN-01)