Rabu. 10 Agustus 2023
Bil.13:1-2a.26-14:1.16-29.34-35 ; Mat.15:21-28
Pekan Biasa XVIII
“Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kau kehendaki”
(Mat.15:24)
Wanita Kanaan, sesungguhnya tak mengimani Allah. Karena mereka memyembah dewa-dewi atau Baal. Tetapi kali ini ia justru datang memohon pertolongan Yesus supaya menyembuhkan anaknya yang sedang sakit. Tidak kepada dewa-dewi. Mengapa? Karena ia mau menemukan iman yang benar untuk menemukan jawaban dari setiap pengharapannya.
Reaksi Yesus seolah tak menghiraukan dia. Bahkan dengan ironis Yesus katakan “tidak patut mengambil roti dan melemparkannya kepada anjing”. Tidak pantas memberi anugerah (roti) kepada orang yang tak percaya. Kepada hati yang tidak mengimani-Nya atau kafir (anjing). Sama artinya, orang yang tidak beriman, matanya tak akan melihat keajaiban Tuhan.
Wanita Kanaan, mendengar kata-kata penolakan, tetapi harapannya tak patah. Ia malah makin mendekati Yesus, menyembah dia dan terus memohon “Tuhan, tolonglah aku”. Ia mau membuktikan bahwa hatinya sungguh percaya. Sebagaimana Ia yakini bahwa “anjing-anjing pun makan dari renah-remah yang jatuh dari meja tuannya”.
Yesus akhirnya memuji Wanita Kanaan. Tak peduli ia orang asing atau kafir, karena imannya yang luar biasa mendalam. Oleh imannya, Tuhan berkenan membuat matanya melihat keajaiban rahmatNya. Anaknya sembuh seketika.
Pada wanita asing, Wanita kafir, kita temukan kebenaran, bahwa tak ada yang mustahil bagi semua orang yang mau datang membawa doa dan harapannya kepada Yesus. Hal utama sebagai jaminan adalah iman, bukan identitas Katolik atau bukan. Jadi jangan menepuk dada dan bilang saya Katolik, jika iman kita masih abu-abu, tak sekuat iman si Wanita asing.
Memang kadang banyak problem dan ujian hidup yang bisa menguncang dan mengoyahkan iman kita. Tetapi seperti si Wanita, hendaknya kita selalu sabar dan tetap setia. Karena diujung setiap ujian akan terlihat, apakah kita sungguh beriman atau seadanya.
Ingat, orang asing saja bisa mengalami rahmat sebesar itu, karena ia percaya. Semoga iman kita memampukan mata kita akan melihat keajaiban kasih Tuhan dalam remah-remah atau peristiwa kecil yang terjadi dan kita alami setiap hari. Tapi apakah kita seungguh memiliki iman sehebat itu?
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin
Amin Romo
Semoga dengan begitu banya problem hulidp kami iman kami pun tboleh umbuh subur sekuat iman wanita Kanaan.
“Iman memampukan kita untuk.melihat keajaiban Tuhan”. Amin