Sabtu Imam, 05 Agustus 2023
Im. 25:1-8-17 ; Mat.14:1-12
Pekan Biasa XVII
“Sebab Yohanes pernah menegur herodes, tidak halal engkau mengambil Herodias menjadi istrimu”
(Yer.26:14)
Tak selamanya niat baik dan benar, diterima orang. Yohanes Pembabtis, dipenggal lehernya, sebagai bayaran atas teguran pedasnya kepada Herodes karena mengambil Herodias istri saudaranya.
Yohanes Pembabtis tak gentar menerima resiko ditangkap, disiksa bahkan dibunuh, karena setia pada kehendak Allah, dan bertaruh demi kebaikan dan kebenaran yang diperjuangkan.
Disadari, mematahkan arus besar memang tidak gampang. Seperti kekuasaan yang sewenang-wenang di tangan Herodes. Hatinya penuh niat jahat. Olehnya jika hendak melawan tidak sekedar sesansi, sekedar mengejar daftar jempol. Mesti di landasi komitmen kuat dan murni. Berjuang hanya demi kebaikan, kebenaran dan keadilan, tanpa udang dibalik batu.
Kadang banyak hati memilih diam karena takut resiko. Meski tahu salah, melihat praktek keserakahan, tetapi sulit melawan. Hanya mengeluh dibelakang, namun enggan berbeda sikap. Hingga tidak berdaya karena takut membentur tembok. Berpasrah karena takut resiko, dicap pembangkang dan tak sudi terdepak dari kebersamaan.
Karenanya, sertakan cinta di setiap niat dan perjuangan baik kita. Sebab “cinta kasih adalah ikatan dan jaminan semua keutamaan yang menyempurnakan manusia”. Cinta akan nilai kebaikan dan nilai kemanusiaan, meneguhkan komitmen kita. Lebih baik menjadi singa sehari, daripada domba seumur hidup.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin
Amin…timakasih.tuan atas renungannya.