Rabu, 28 Juni 2023
Kej.15:1-12.17-18 ; Mat.7:15-20
Pekan Biasa XII
“Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka”
(Mat.7:16)
Diri dan perangai hidup, ibarat pohon dan buah. Kata pepatah kuno, “Dari buah, dikenal pohonnya”. Artinya, dari perbuatannya atau perangainya, seseorang dikenal asalny, diketahui latar belakang hidupnya, dan kepribadiannya.
Hal senada dikatakan Yesus, “Dari buahnyalah kalian mengenal mereka”. Dari “buah” diri yakni tutur kata dan perbuatan, yang baik atau buruk, sudah bisa dilihat seperti apa kualitas diri dan latar belakang kehidupan seseorang. Seperti apa jati dirinya. Ini peringatan Yesus, supaya murid-muridNya mewaspadai hadrinya nabi-nabi palsu. Kadang menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Halus tutur dan sikapnya, tetapi hatinya menyimpan niat jahat.
Komitmen kita, jadilah pohon yang baik. Sebab dari pohon diri yang baiklah, kita mengharapkan buah perangai yang baik pula. Sebaliknya, Jika buah pohon diri kita berubah jadi tidak baik, kepribadian dan perangai kita terasa jadi duri dalam daging, maka patut dipertanyakan kualitas iman dan moral kita. Jika hadirnya kita hanya memberi beban, bahkan merusak, maka Yesus katakan, lebih baik “ditebang dan dibung dalam api”.
Dalam keluarga, ayah dan ibu ibarat pohon. Anak-anak adalah buahnya. Dari ayah dan ibu yang baik dan beriman, tentu anak-anak akan bertumbuh jadi pribadi yang berbudi pekerti dan beriman teguh. Memang disadari, dari pohon diri yang baik dan berkualitas, kita akan melihat hidup yang bermutu dan prospektif pula.
Namun Yesus ingatkan, jangan terkecoh. Banyak hal mudah dimanipulasi. Seperti nabi palsu. Hadir dengan diri palsu. Bisa memoles sikap, tutur dan prilaku seolah-olah baik. Penuh empati. Berpihak. Namun hatinya tak tulus. Berusahan “mengail diair keruh”. Memanfaatkan keadaan, demi kepentingan terselubung. Jagalah diri dan waspadalah, agar jadi pohon yang baik, untuk terus menghasilkan buah yang baik sesuai harapan Tuhan.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin