Aksinews.id/Larantuka – Meski sebelumnya rencana pembangunan Rumah Sakit Pratama di Pulau Solor oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur di tahun 2023 sempat dirumorkan batal, kini Kabupaten Flores Timur menerima kado istimewa dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Senin 12 Juni 2023, di hadapan Penjabat Bupati dan pimpinan OPD Flores Timur, tim Bappenas menyatakan kesiapsediaan mereka untuk kembali membuka ruang kepada Pemda Flores Timur guna mengusulkan rencana pembangunan Rumah Sakit Pratama Solor melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
Hal itu dipandang perlu oleh pihak Bappenas setelah melihat dan meninjau langsung situasi Flores Timur yang terdiri dari tiga pulau, yakni Adonara, Solor dan Flores daratan bagian Timur. Titik akses antar wilayah yang lumayan jauh, dapat saja berdampak pada kesehatan masyarakat di wilayah kepulauan.
Oleh karena itu, staf ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Bappenas, Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo mengatakan, Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan RS Pratama Solor yang sempat ditutup kini akhirnya kembali dibuka. Artinya, Pemda Flotim bisa kembali mengusulkan pembangunan Rumah Sakit Pratama Solor.
Ya, “Rumah Sakit Pratama ini menjadi tantangan wilayah kepulauan. Tapi, untuk wilayah kepulauan ada kendala aksesibilitas, sehingga perlu penanganan yang cukup optimal,” ujar Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo.
“Tadi, Senin 12 Juni 2023, ada kebijakan di Bappenas, pak Pungkas, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat untuk membuka Dana Alokasi Khusus (DAK) kembali yang tadinya ditutup. Jadi Kabupaten Flores Timur bisa mengusulkan lagi RS Pratama untuk pulau Solor,” tambahnya, menerangkan.
Asal tahu saja, tahun lalu, Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi memang langsung menemui Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin untuk meminta agar dibangun Rumah Sakit Pratama di pulau Solor. Permintaan itu disampaikan saat Penjabat Bupati Doris Rihi melakukan kunjungan silahturahmi di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Rabu (15/6/2022) lalu.
Menurut Penjabat Bupati, pembangunan Rumah Sakit Pratama di Pulau Solor menjadi suatu kebutuhan yang urgen mengingat kasus kematian ibu dan anak akibat terlambatnya pelayanan rujukan cukup tinggi.
Ya, “Selainnya RSUD Adonara di Pulau Adonara, kebutuhan akan tersedianya Rumah Sakit Pratama di Pulau Solor juga menjadi suatu kebutuhan yang urgen mengingat banyak kematian ibu dan anak akibat terlambatnya pelayanan rujukan, sehingga dibutuhkan dukungan akan Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Pulau Solor,” ujarnya, waktu itu.
Doris menjelaskan, saat ini sudah dibangun RSUD Adonara di Pulau Adonara, yang dibangun secara bertahap sejak tahun 2012 sampai tahun 2019, menggunakan alokasi DAK maupun DAU. Namun, belum bisa difungsikan karena belum tersedianya Peralatan Medis dan Non Medis serta bangunan pendukung lainnya.
Doris menuturkan, masyarakat berharap agar RSUD Adonara dapat difungsikan pada pertengahan tahun 2023. “Untuk itu mohon dukungan dan perhatian dari Kementerian Kesehatan RI terhadap berbagai kebutuhan yang belum tersedia akibat keterbatasan anggaran daerah,” pintanya.(AN-02)