Selasa, 30 Mei 2023
Srk.35:1-12 ; Mrk.10:28-31
Pekan Biasa VIII
“Kami ini telah meninggalkan segala-sesuatu dan mengikuti Engkau”
(Mrk.10:28)
“Meninggalkan segala sesuatu”, adalah ungkapan pengorbanan yang iklas dan total. Tetapi apa imbalannya? Petrus bertanya mewakili semua kita, “kami telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau”. Apa yang kami dapat? Ia berpikir, jangan-jangan sia-sia semua pengorbanan atas nama Yesus Kristus.
Tetapi Yesus tegaskan, tidak ada yang sia-sia. “Barangsiapa menginggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan mendapat seratus kali lipat”. Siapa yang telah memberi diri dan hidupnya demi Tuhan dan gerejanya, hidupnya akan dilimpahi berkat Tuhan.
Saat ini segala sesuatu mulai dihargai dengan uang. Setiap pengorbanan meminta imbalan. Dan bukan tidak mungkin kecenderungan ini mengerus dan memudarkan cinta kasih Kristiani. Sudah mulai terasa, ketika kata-kata ini terucap, “saya sibuk”. “Saya tidak ada waktu”. “Untuk apa berkorban”. Mulai merasa rugi saat memberi diri dan beramal kasih.
Karnanya Tuhan amanatkan, tetaplah mengasihi apapun situasi kita. Jika kita berkorban dan mecintai dengan tulus ikhlas, hidup kita akan diberkati. Seratus kali lipat.
Benar, tak ada yang sia-sia. Saya alami nyata dalam hidup sebagai seorang imam. Meninggalkan satu keluarga. Rumah dan sanak saudara. Namun Tuhan telah melipatgandakannya. Memberi begitu banyak keluarga dan saudara yang menyertai pelayanan ini. Setiap pengorbanan dan pemberian dari diri secara tulus iklas, akan diganjari berkat.
Kita tidak meminta imbalan. Kita hanya membuka tangan, karena kita yakin, berkat akan mengalir dari setiap pemberian diri dan amal tulus kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Amin…