Aksinews.id/Jakarta – Rupanya bakal Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan gerah juga dengan rilis hasil survei lembaga-lembaga survei yang selalu menempatkan elektabilitasnya di bawah dua bakal Capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Anies Baswedan mempertanyakan lembaga-lembaga survei itu.
Ya, Anies Baswedan mengkritik lembaga survei yang hampir selalu merilis hasil riset mereka tiap pekan. Bukan tanpa alasan Anies Baswedan bersikap kritis terhadap lembaga survei. Anies mengungkapkan kebingungannya mengenai lembaga survei.
Anies Baswedan
“Jadi saya kadang-kadang mikir, ini survei memotret opini atau survei membentuk opini ya? Karena kok tiap minggu gitu ada,” ujar Anies Baswedan saat ditemui seusai acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Namun begitu, Anies mengaku tidak masalah dengan masifnya pergerakan lembaga survei tersebut. Dia menyatakan temuan lembaga survei itu menjadi pemacu semangatnya untuk bekerja keras.
“Tapi ya tak apa-apa itu haknya surveyor. Jadi saya melihat ini sebagai pemicu untuk kita bekerja lebih keras, menjangkau semua, dan mengajak untuk berkompetisi dalam rekam jejak, rekam gagasan, dan rekam karya” jelasnya.
Anies enggan ambil pusing dengan temuan lembaga survei yang selalu menempatkannya di urutan ketiga. Dia mengungkit prediksi lembaga survei pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu yang menempatkan dirinya posisi ketiga.
“Pemilu itu 14 Februari, jadi bagi kami ini adalah satu perjalanan, tentu harus kerja keras. Tapi kami terbiasa dengan berada di posisi nomor tiga. Dulu juga begitu (Pilkada DKI Jakarta), dan surveinya sering sekali sekarang ini,” kata Anies Baswedan.
Berikut Elektabilitas Bakal Capres Versi 5 Lembaga Survei:
1. Charta Politika
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan elektabilitas Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai mengalami peningkatan tajam setelah dideklarasikan PDI Perjuangan (PDIP) menjadi calon presiden (capres).
Dalam simulasi 3 nama capres, Ganjar Pranowo kembali menduduki posisi pertama dengan memperoleh 38,2 persen. Gubernur Jawa Tengah itu unggul dibandingkan Prabowo Subianto 31,1 persen, Anies Baswedan 23,6 persen dan tidak jawab 7,1 persen.
Padahal, kata Yunarto, Ganjar Pranowo sempat disalip oleh Prabowo Subianto setelah penolakan terhadap tim nasional (timnas) Israel dalam piala dunia U-20 di Indonesia.
“Tetapi yang pasti ketika kita uji kembali jeda waktu sekitar 10 hari setelah dilakukan deklarasi, kita lakukan survei, angkanya kemudian melejit menjadi 38,2 persen. Jauh melampaui Pak Prabowo di angka 31,1 persen. Artinya ada selisih 7,1 persen,” ujar Yunarto dalam konferensi pers virtual, Senin (15/5/2023).
Yunarto menjelaskan elektabilitas Ganjar Pranowo saat ini merupakan paling tinggi sejak pertama kali Charta Politika melakukan survei terkait pemilihan presiden pada Juli 2021.
2. Survei Indostrategi
Hasil survei Indostrategi Research and Consulting pada 1 sampai 10 Mei 2023 menunjukkan nama Prabowo Subianto meraih elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden jika pemilihan presiden dilakukan hari ini. Direktur IndroStrategi Arif Nurul Imam mengatakan Prabowo meraih dukungan sebanyak 33,5 persen.
Hal tersebut disampaikannya dalam Pemaparan Hasil Survei Peta Dukungan Capres Jelang Pemilu 2024 yang dilaksanakan secara daring pada Rabu (17/5/2023).
“Prabowo Subianto 33,5 persen, Ganjar Pranowo 19,7 persen, Anies Baswedan 18,5 persen, Ridwan Kamil 5,8 persen, Erick Thohir 5,6 %, Khofifah Indarparwansa 3,3 %, Muhaimin Iskandar 3,1 %, Sandiaga Uno 3,1 %, Airlangga Hartarto 2,2 %, Mahfud MD 1,6 %, Andika Perkasa 1,2 %, Puan Maharani 0,5 %. Lainnya tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 2,3 %,” kata Arif.
Sementara itu, kata Arif, dalam simulasi head to head tiga nama Prabowo kembali meraih dukungan terbanyak. Kemudian, Ganjar Pranowo meraih dukungan terbanyak kedua dan Anies Baswedan meraih dukungan terbanyak ketiga.
“Prabowo Subianto 38,7 %, Ganjar Pranowo sebanyak 20,2 %, Anies Baswedan 18,4 %. Sebanyak 22,7 % menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab,” kata dia.
3. Survei SMRC
Berikut survei nasional terkait elektabilitas bakal calon presiden setelah pengumuman Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuangan yang dilakukan Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC).
Hasil survei terbaru mereka menempatkan bakal calon presiden Anies Baswedan dipilih 19,7 persen, Ganjar 39,2 persen, dan Prabowo Subianto 32,1 persen. Masih ada 8,9 persen yang belum menjawab.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan bahwa tiga nama bakal capres tersebut sudah diputus oleh partai atau gabungan partai untuk menjadi calon presiden dan sejauh ini paling kompetitif dibanding tokoh-tokoh lain.
Deni menunjukkan, dalam sebulan terakhir, dukungan pada Ganjar Pranowo menguat sekitar 6 persen setelah ia dideklarasikan sebagai bakal calon presiden, dari 33,2 persen di awal April 2023 menjadi 39,2 persen di awal Mei 2023.
Pada periode yang sama, dukungan pada Prabowo relatif stabil dari 31,5 persen menjadi 32,1 persen. Sementara dukungan pada Anies turun dari 24,2 persen menjadi 19,7 persen.
“Ganjar terlihat menarik suara Anies dan yang belum memutuskan dalam sebulan terakhir,” kata Deni di akun Youtube resmi SMRC TV, Jumat (12/5/2023).
Dalam rentang waktu dua tahun terakhir, lanjut Deni, dari Mei 2021 ke Mei 2023, dukungan pada Ganjar naik dari 25,5 persen menjadi 39,2 persen, sementara Prabowo cenderung stagnan dari 34,1 persen menjadi 32,1 persen, dan Anies cenderung menurun dari 23,5 persen menjadi 19,7 persen.
4. Survei SPIN
Survei dan Polling Indonesia (SPIN) merilis hasil survei elektabilitas tiga bakal calon presiden atau capres yang mengemuka saat ini. Elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melesat hingga 33,2 persen, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo 17 persen, dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan 16.6 persen.
Tren dukungan terhadap Prabowo terus naik di periode tersebut sementara Ganjar mengalami degradasi begitu pula Anies.
Direktur SPIN, Igor Dirgantara memaparkan sejumlah alasan dan indikator mengapa terjadi kenaikan elektabilitas terhadap Prabowo dalam rilis survei (8/5/2023).
“Kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan minim pencitraan. Bahkan, berdasarkan data Global Firepower Index menyebutkan kekuatan militer Indonesia di masa Menhan Prabowo berada pada peringkat 15 dari 140 negara di dunia pada 2022 dan nomor 1 terkuat di ASEAN,” papar Igor dalam keterangannya pada Senin (8/5/2023).
Selain itu, Igor juga menyatakan adanya dampak dari endorsement Jokowi baik secara terbuka dan konkrit melalui Musyawarah Relawan (Musra).
Dukungan bagi Prabowo sebagai Capres 2024 yang paling diminati muncul dalam berbagai Musra yang diprakarsai oleh gabungan relawan Jokowi.
5. LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru simulasi duel calon presiden pada Pilpres 2024. Survei LSI menunjukkan Prabowo Subianto berpotensi menang jika berduel dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dalam survei LSI yang dilakukan pada 12-17 April 2023, tiga besar capres adalah Prabowo, lalu diikuti Ganjar dan Anies. Survei menggunakan metode multistage random sampling dari 1.220 responden. Ia memprediksi Pemilu 2024 dapat berlanjut ke putaran kedua jika Prabowo, Ganjar dan Anies maju sebagai capres.
“Secara ringkas kita bisa berasumsi bahwa apabila 3 nama teratas atau ditambah 1 nama lagi maju sebagai capres, maka dengan data-data tersebut kemungkinan tidak ada pemenang di putaran pertama, dengan demikian presiden ditentukan dengan putaran kedua,” kata Djayadi.
LSI juga merilis hasil survei mengenai elektabilitas calon presiden (capres) berdasarkan pertanyaan terbuka atau top of mind. Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di peringkat pertama, disusul oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Pilihan top of mind yang paling tinggi ada di Pak Prabowo Subianto. Disusul oleh Ganjar Pranowo. Lalu Anies Baswedan,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers virtual, Rabu (3/5/2023), sebagaimana dilansir tribunkaltim.com.
Menurut Djayadi, elektabilitas Prabowo terus menguat sejak Januari 2023.(*/AN-01)