Anselmus Dore Woho Atasoge
Alumni Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret
Ratusan imam Keuskupan Larantuka, Maumere, dan Agung Ende menghadiri ekaristi pemakaman RD. Sypri Sande di Kapela Agung Seminari San Dominggo Hokeng, Selasa, 16 Mei 2023. Ekaristi dipimpin Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr didampingi Vikjen Keuskupan Larantuka dan Rektor Seminari San Dominggo Hokeng.
Dalam kotbahnya, Mgr. Frans membahasakan kembali spiritualitas yang dihidupi RD. Sypri semasa hidupnya. “Romo Sypri telah menghayati panggilannya dengan taat dan setia. Ia seorang imam yang tekun, sabar dan setia menjalankan tugas dan kewajibannya. Ia seorang yang saleh, pendoa yang tekun, rendah hati, ramah, sederhana,” tegas Mgr. Frans.
Mgr. Frans juga memberi kesaksian bahwa RD. Sypri telah masuku secara khusus dalam misteri salib Yesus melalui sakit dan deritanya yang ia alami kurang lebih lima tahun terakhir. “Ia menghayati imamatnya dalam misteri salib Tuhan. ”, demikian kata Mgr. Frans.
Menurut Mgr. Frans, hal itu ditunjukkan pula dalam praksis hidupnya sebagai seorang imam. Meskipun sakit RD. Sypri tetap setia melayani dan menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya tanpa mengeluh.
Romo Sypri Sande mulai menjalani pengobatan sejak Desember 2018, di RS Karolus, Jakarta. Sejak saat itu untuk periode tertentu, Romo beberapa kali harus kontrol kesehatan di Jakarta dan usaha tersebut tidak sia-sia. Dari hasil pemeriksaan, dikatakan kesehatan Romo Sypri sudah membaik. Romo Sypri pun kembali melanjutkan aktivitasnya seperti biasa di kantor Keuskupan Larantuka.
Namun, dalam perjalanan waktu Romo pernah terjatuh dan sejak itu kembali merasakan sakitnya bahkan lebih dari sebelum-sebelumnya. Pasca peristiwa itu, Romo harus lebih sering dihantar ke rumah sakit untuk urusan kesehatan. Walau demikian, Romo Sypri tampak tetap tenang dan tegar dalam mengalami penderitaannya. Kemauan dan harapan untuk sembuh dari sakit sungguh menyata dalam dirinya.
Selama sakit Romo Sypri mengisi keheningan hidup hariannya dengan menerjemahkan buku dari Bahasa Italia ke dalam Bahasa Indonesia yaitu buku “Petunjuk untuk Katekese” yang diterbitkan oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia dan membuat beberapa buku panduan doa yang praktis, di antaranya “Renungan Ibadat Rosario” dan menggubah sejumlah lagu rohani di antaranya,”Akulah HambaMu”.
Ia adalah juga seorang pekerja keras. Selain mengerjakan tugas-tugas utama di kantor, di luar jam kantor beliau juga bertekun dalam mengerjakan pekerjaan sederhana di sekitar halaman Keuskupan dengan menggunakan alat-alat pertanian. Berbagai alat pertanian itu mendapat tempat pula di salah satu pojok kamar pribadinya. Beberapa waktu terakhir ini beliau memilih tinggal di rumah orang tua di Boru, supaya dapat dekat dengan Ibunda tercinta.
Kamis, 11 Mei 2023 Romo dihantar ke Rumah Sakit St. Gabriel Kewa Pante Maumere untuk konsultasi dengan dokter, dengan rencana akan langsung kembali ke Boru pada hari Jumat 12 Mei. Namun, ternyata Tuhan memiliki rencana lain yang terbaik untuk Romo Sypri Sande. Romo menghadap Bapa Sang Khalik pada hari Senin, 15 Mei 2023, dini hari pukul 01.50 Wita di RS. St. Gabriel Kewa Pante, Maumere, dalam usia 60 tahun, 5 bulan dan 13 hari.
Romo Sypri, “Jangan takut… aku memberitakan kepadamu kesukaan besar” (Luk. 2:11). Mottomu ini meneguhkan langkahmu menuju Sang Kebijaksanaan.
Berikut riwayat hidup RD. Sypri Sande:
Tempat/ tanggal lahir : Boru, 02 Desember 1962
Anak ke 3 dari 4 bersaudara
Orang tua
Bapak : Felix Kijong Liwu (almarhum)
Mama : Agnes Du’a Lewar
Asal kampung : Klobong-Boru
Paroki : Santa Maria Ratu Semesta Alam Hokeng
Pendidikan
- 1970- 1975 : SDK Kemiri-Boru
- 1975-1979 : SMP Pancasila Boru
- 1979-1983 : SMA Seminari San Dominggp Hokeng
- 1983-1984 : Tahun Orientasi Rohani (TOR) Ritapiret
- 1984-1988 : Studi Filsafat di STFK Ledalero
- 1988-1990 : Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Hokeng
- 1990-1992 : Studi Teologi di STFK Ledalero
- 1995-2001 : Studi Teologi Spiritual di Institut Teologi St. Teresia Roma, Italia.
Tahbisan Diakon : 10 Mei 1992 di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret
Tahbisan imam : 04 September 1992 di Seminari San Dominggo Hokeng
Perak Imamat : 01 September 20017 di Boru
Karya :
- 1992-1994 : Pembantu Spiritual (Socius) di TOR Lela
- 1994-1995 : Staf Pembina di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret
- 2002-2004 : Pembantu Spiritual (Socius) di TOR Lela
- 2004-2007 : Spiritual / Magister TOR Lela
- 2007-2008 : Staf Pembina di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret
- 2008-2016 : Praeses/Rektor Seminari San Dominggo Hokeng
- 2013-10 Jan. 2019 : Defensor Vinculi (Pembela Ikatan Perkawinan)
- 2016- 29 Agust 2022 : Berhenti dari Jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Keuskupan Larantuka
Motto RM. Syprianus Sande, PR
- Moto Tahbisan : “Lihatlah Anak Domba Allah” (Yoh. 1 : 36)
- Moto Perak Imamat : “Jangan takut… aku memberitakan kepadamu kesukaan besar” (Luk. 2 : 11)
- Moto Hidup : “Aku pergi menangkap ikan… Kami pergi juga dengan engkau” (Yoh. 21 ;3) ***