Rabu, 10 Mei 2023
Kis.15:1-6;Yoh.15:1-8
Pekan Paskah V
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya”
(Yoh.15:5)
Gereja Katolik adalah gereja yang Satu, Kudus Dan Apostolik. Gereja yang satu, ibarat pohon anggur. Ada pokok, ada ranting. Yesus sebagai pokoknya dan kita ranting-rantingnya. Filosofi ranting yang bersatu pada pokok, menggambarkan persekutuan kasih sejati yang tidak bisa dilepas pisahkan, antara kita dengan Tuhan. Harapannya adalah hendaknya kita menjadi ranting yang baik.
Ranting yang baik harus tetap bersatu dengan pokok, agar mendapat daya hidup dan aliran rahmat dari pokok, yakni Tuhan. Dan kualitas ranting, baik buruknya terlihat dari buahnya.
Hidup sebagai ranting yang baik mesti selalu menghasilkan buah -buah khas Kristiani yankni, kasih dan kehangatan persaudaraan, buah pengampunan yang menyembuhkan, buah pengorbanan tulus tanpa sungut dan pamrih, buah kepekaan dan solidaritas, rela berbagi penuh sukacita tanpa merasa rugi, buah tanggungjawab dalam mengemban setiap kepercayaan.
Jadi masalah jika ranting melepas jalinan relasinya dengan Tuhan sebagai pokok. Akibat dosa dan kejahatan, atau melepas Tuhan karena berpindah ke lain keyakinan. Kita kehilangan rahmat, hidup tak berfaedah seperti ranting yang mengering. Ibarat sampah tak berguna, tinggal dicampakan ke dalam api lalu di bakar.
Tanggungjawab kita adalah menjaga dan merawat hubungan kasih kita dengan Tuhan. Meski di tengah kesibukan, jangan lupa menyediakan waktu terbaik untuk berdoa, bersyukur dan menyerahkan hidup kita pada penyelenggaraan Tuhan.
Berusahalah bertahan menjadi ranting yang baik, tetap bersatu dengan pokok dalam suka dan duka, dan menghasilkan buah iman yang benar.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin