Selasa, 02 Mei 2023
Kis.11:19-21 ; Yoh.10:22-30
PW St. Antonius Uskup dan Pujangga Gereja
“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami dalam kebimbangan?”
(Yoh.10:24)
Rasa bimbang tak baik untuk suatu relasi. Karena jika masih bimbang, sulit saling percaya. Sulit pula menemukan jawaban yang dicari. Orang Farisi masih bimbang, apakah Yesus Mesias atau bukan. Karenanya mereka belum bisa percaya kepadaNya dan masih terus menanti.
Mereka beralasan, masih bimbang karena Yesus belum berterus terang. Padahal Yesus sudah berulang kali mengatakan bahwa Dialah Mesias. Kendalanya adalah mereka masih menutup hati dan tak mau percaya. Karennya Yesus tegaskan, jika masih bimbang pada ucapanNya, lihatlah segala pekerjaannya. Segala mujizat yang telah dilakukanNya. Semua sudah menjadi bukti dan jawaban bahwa Dia adalah Mesias.
Orang Farisi boleh bimbang, namun kita tentu tak ragu untuk percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Dia yang telah bangkit membebaskan kita dari dosa dan maut. Tetapi jika kita sering bimbang dan ragu akan apapun, ingatlah kata-kata William Shakespeare ini, “keraguan adalah pengkhianat”. Terlebih, pengkhianat terhadap sebuah relasi. Banyak relasi tak terawat dan awet karena keraguan.
Kepada Tuhan, rasa ragu membuat kita jadi goyah dalam iman. Kepada diri, rasa ragu membuat kita kehilangan keberanian dan rasa percaya diri. ujungnya tak mampu membuang langkah pertama untuk mencoba apapun. Kepada sesama, rasa ragu berefek pada sikap penolakan. Tidak terima hadirnya. Tidak menyukai ucapannya. Tidak menghargai ide dan gagasannya. Semua dipandang dengan sebelah mata. Tak memberi pengakuan, terus mempertanyakan, karena masih didera bimbang.
Mari kita jaga relasi kita dengan Tuhan dan sesama. Teguh dalam tiap bait doa. Tak goyah dalam harapan kita padaNya. Bagun relasi baik dan hangat dengan siapapun. Topanglah dengan rasa saling percaya. Dengan percaya, kita bisa saling menghargai dan saling membesarkan hati.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
“Percaya dan menghargai” Amin..
Terima kasih kk Romo 🙏🏻🙏🏻