Aksinews.id/Jakarta – Setelah mengumumkan hasil Rapimnas mendukung capres PDI-P, PPP meminta agar kadernya bisa diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo. Pengamat meyakini kalau PAN juga akan mengikuti langkah PPP.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono telah resmi
mendeklarasikan dukungan Ganjar Pranowo sebagai capres. “DPP PPP akan berusaha secara maksimal melakukan komunikasi dan langkah-langkah politik untuk mendorong kader PPP dapat dipasangkan sebagai bakal calon wakil presiden,” ujar Mardiono di Yogyakarta, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (26/4/2023).
Permintaan tersebut, kata dia, merupakan mandat Rapimnas V PPP yang berlangsung di Yogyakarta, Selasa (25/4/2023). Bagi PPP, kata Mardiono, permintaan tersebut merupakan sebuah hal yang wajar karena pernah terjadi sebelumnya.
Ya, “Keinginan ini bukan harapan yang berlebihan mengingat kader PPP, Bapak Hamzah Has pernah menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Mardiono.
Terakhir, ia mengungkapkan, bakal membangun komunikasi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi usai mengusung Ganjar capres.
Keputusan pengusungan Ganjar juga akan dikomunikasikan PPP ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Pasalnya, saat ini PPP bersama Golkar dan PAN telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Sekaligus akan menampilkan ketetapan rapimnas terhadap beliau sebagai sahabat terbaik PPP selama satu tahun ini,” ujar Mardiono.
Sayangnya, PPP sendiri belum terbuka soal siapa figur yang mau dipasangkan dengan Ganjar. Dua nama yang cukup dekat dengan PPP saat ini adalah Erick Tohir dan Sandiaga Uno. Sandi memang sudah mundur dari Gerindra, dan dikabarkan bergabung dengan PPP.
Kedua nama itu juga muncul dalam radar PAN. Namun PAN sendiri belum terbuka menyebut siapa capres yang didukung.
KIB sendiri baru akan melakukan pertemuan pada Kamis, 27 April 2023, ini. Ada tiga agenda pertemuan. “Pertama makan ketupat lebaran dan melebur kesalahan, kekhilafan agar hidup kembali suci bersih,” kata juru bicara PAN Viva Yoga Mauladi melalui keterangan tertulis Rabu, 26 April 2023.
Agenda kedua, membicarakan kelanjutan pembentukan koalisi besar bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Poros KIB saat ini diisi PAN, Partai Golkar, dan PPP.
“Agar dapat menambah basis sosial dan konstituen agar paslon yang akan diusung memiliki potensi besar untuk memenangi pemilihan presiden (pilpres),” ujar Viva.
Agenda ketiga, yakni membicarakan soal bakal calon presiden (capres) yang diusung poros tersebut. Sejumlah figur bakal capres akan menjadi topik pembicaraan.
“Mematangkan dalam proses pengambilan keputusan menetapkan pasangan calon yang akan diusung di Pilpres 2024,” ucap Viva.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan dukungan PPP kepada Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 bakal menjadi pemicu KIB pecah. KIB adalah poros politik untuk kepentingan Pilpres 2024 yang dibentuk oleh Golkar, PPP, dan PAN. “Jadi, saya melihat soal KIB, mungkin terbelah. Mungkin bubar,” kata Ujang.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu melanjutkan terbelahnya KIB menjadi hal wajar mengingat poros politik itu tidak memiliki sosok capres atau cawapres unggulan. “Jadi, buat apa di KIB kalau tidak punya jagoan atau capres yang punya elektabilitas tinggi. Pasti akan bergabung mendukung capres dengan elektabilitas tinggi,” kata Ujang.
Dia memprediksi satu partai dari KIB lain juga bakal menyusul PPP mendukung Ganjar sebagai Capres 2024.
Ujang menyebut PAN ada kemungkinan menyusul PPP, apalagi ketum partai berkelir biru itu, Zulkifli Hasan atau Zulhas pernah memberi kode dukungan kepada Ganjar. Ya, “PAN akan dukung Ganjar. Tinggal tunggu waktu saja. Sudah kelihatan,” ujar pria kelahiran Jawa Barat itu.
Ujang melanjutkan hanya Golkar yang nantinya ada kemungkinan berbeda dari PPP dalam mendukung Ganjar. Menurutnya, partai yang dipimpin Airlangga Hartarto itu bakal mengarahkan dukungan kepada Menhan Prabowo Subianto.
Menurut dia, arah Golkar ke Prabowo sebenarnya menjadi skenario yang sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi. “Jadi, yang sekarang dipecah itu, diatur strateginya, ya, itu tadi, agar tidak bulat, Golkar akan disimpan untuk mendukung Prabowo,” kata Ujang, sebagaimana dikuti jpnn.(*/AN-01)