Ganjar Pranowo resmi ditunjuk sebagai calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023), lalu. Dibalik jejak moncer Ganjar Pranowo di dunia politik, ternyata ada kisah cinta sang ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA) yang cukup menarik dari Kampus Biru.
Ganjar dan istrinya ternyata sama-sama mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kisah cinta Ganjar Pranowo dan sang istri Siti Atikoh Supriyanti justeru bersemi dari Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kala itu, perempuan kelahiran 1971 menyebutkan bahwa Ganjar adalah cintanya pada pandangan pertama. Atikoh merupakan adik tingkat atau junior Ganjar yang berbeda 3 tahun.
Kala itu, Ganjar ialah seorang aktivis kampus yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bijak. Lantaran itulah, Atikoh menaruh hati kepadanya.
Di sisi lain, Ganjar pun juga jatuh hati kepada perempuan kelahiran Purbalingga, 25 November 1971, itu sejak pandangan pertama. Ganjar pun memberanikan diri untuk mengajaknya menjalani hubungan yang serius.
Akhirnya, Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Supriyanti mengucap janji suci pada tahun 1999 dan dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
Selama menemani Ganjar, Siti Atikoh dilabeli sebagai sosok yang ramah di mata masyarakat Jawa Tengah. Mengingat Ganjar Pranowo yang sedang menduduki jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Sembari mendampingi sang suami, Siti Atikoh juga masih aktif sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Jawa Tengah. Atiqoh juga menjabat sebagai ketua tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah.
Bila ditilik kembali, Siti Atikoh juga berasal dari keluarga terpandang. Ia merupakan cucu dari seorang kiai di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Karanganyar, Purbalingga. Kakeknya bernama KH. Hisyam A Karim adalah seorang pendiri pondok pesantren Riyadus Sholikhin Kalijaran.
Siti Atikoh Suprianti, STP, MT.,MPP pernah berbicara dalam forum diskusi bertajuk ‘Membangun Sistem Pendukung Bagi Perempuan Berdaya Untuk Indonesia Maju’. Dia menceritakan latar belakang keluarganya yang berasal dari kalangan tradisional-religius yakni keluarga pengasuh pesantren.
Pola asuh yang demokratis yang ia dapatkan ketika saat di meja makan dan membaca buku menjadi ajang diskusi dan bertukar pikiran dalam keluarga serta menyediakan waktu di akhir pekan sebagai family time untuk memperkuat ikatan.
“Pesan yang disampaikan kedua orang tua saya adalah bapak dan ibu hanya bisa memberi bekal pendidikan sebagai modal kehidupan di masa depan. Jangan pernah berharap warisan harta yang tidak kekal. Pendidikan karakter, agama dan formal harus menjadi elemen penting yang diajarkan dalam keluarga,” ujar Siti Atikoh.
Menurut dia, peran keluarga dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dimulai pada saat perempuan tersebut memulai hubungan perkawinan, memantau perilaku perkembangan anak dan pola pengasuhannya.
Ketika tahun 2013, Ganjar Pranowo, suaminya menjabat Gubernur Jawa Tengah, Siti Atikoh mendampingi sebagai istri sekaligus ketua TP PKK dan ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah. “Sehingga perempuan harus berdaya sebelum memberdayakan orang lain baik dalam akses, partisipasi, kontrol dan penerima manfaat. Pendidikan menjadi kunci agar perempuan berdaya. Sistem pendukung dibangun dimulai dari keluarga dengan pola asuh dan lingkungan yang positif,” pungkas Siti Atikoh.
Siti Atikoh dikenal gemar bersepeda. Dia bahkan berhasil meraih juara ketiga kategori master female 14K dalam UGM International Trail Run 2022 di Wanagama, Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2022. Hasil yang diraihnya pun cukup mengesankan dengan melibas rute 14K dalam catatan waktu 2 jam, 8 menit, 39 detik dan hanya tertinggal sekitar empat menit dari peringkat kedua, sebagaimana tertulis dalam jatengprov.go.id.
Pada 2003, Siti Atikoh dan Ganjar dikaruniai anak laki-laki yang bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Putra semata wayang itu kini menempuh pendidikan tinggi di kampus yang sama dengan ayah dan ibunya, di UGM, Yogyakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri. Sebelumnya, Alam menempuh pendidikan di SMPN 2 Semarang dan SMAN 3 Semarang.
Semasa duduk di bangku sekolah, Alam dikenal sebagai murid berprestasi dan sering mengharumkan nama sekolah dan bangsa. Ia tercatat membawa pulang medali emas dalam kompetisi sains di Korea Selatan pada 2015. Ia bersama rekannya juga berhasil meraih juara tiga dalam ajang Junior Achievement (JA) Asia Pacific Company of the Year Competition 2019 yang diselenggarakan JA Asia Pacific di Manila, Filipina.
Tidak hanya itu. Sagasco Student Company, perusahaan siswa dari SMAN 3 Semarang, tempat Alam Ganjar mengembangkan kreasinya juga meraih juara ketiga dan penghargaan The Best Financial Management Award. Alam sebagai President Director Sagasco bersama rekannya membawa produk andalan usaha mereka, Echoes dan Whynotes, yaitu alas kaki dan binder multifungsi buatan tangan berbahan dasar eceng gondok dengan paduan batik.
Saat ini, anak tunggal Ganjar Pranowo ini juga tengah mengembangkan podcast bersama rekannya bernama @juveniledelinquency, seperti tertulis dalam Instagram pribadinya, @alamganjar. Itulah istri dan anak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang diusung PDI Perjuangan menjadi calon Presiden RI pada Pilpres 2024 mendatang. Beberapa partai sudah memberi signal akan ikut mendukungnya. Dan, kesuksesan langkah politiknya, tentu dimulai dari keluarga yang rukun pula. (dari berbagai sumber/AN-01)