Aksinews.id/Jakarta – Menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno masuk dalam tujuh nama yang disebut Presiden Joko Widodo cocok mendampingi Capres PDIP, Ganjar Pranowo, sebagai cawapres. Dan, Sandiaga sendiri resmi mengundurkan diri dari Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto.
Asal tahu saja, Presiden Jokowi usai sholat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Sheikh Zayed Solo, Sabtu (22/4/2023), mengungkapkan tujuh tokoh yang dinilai cocok mendampingi Ganjar Pranowo. Nama pertama yang disebut adalah Erick Tohir, Menteri BUMN, yang kini juga menjadi Ketua Umum PSSI.
Setelah Erick, nama yang disebut adalah Sandiaga Uno. Selanjutnya, Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskaandar, Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menko Perkonomian Airlangga Hartarto, serta Ketua Umum DPP Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sehari berselang, Sandiaga Uno pun resmi mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Ia meletakkan jabatannya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023), pun mengamininya. Ya, “Tadi saya juga sudah mohon pamit dan mudah-mudahan di momen yang spesial ini di hari kedua, bulan suci Ramadan sudah lewat dan bisa menyambut tugas-tugas berikutnya,” ungkap Sandiaga kepada awak media.
Dalam kesempatan yang sama, Dasco mengiyakan pernyataan Sandi. Ia mengungkapkan, Sandi juga menitipkan surat untuk Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. “Sandi juga sudah menyampaikan beberapa hal terutama permintaan maaf kepada ketum dan tadi juga sebelum pamit sudah menyampaikan satu buah surat. Saya belum buka,” sebut dia.
Dasco mengatakan, bakal segera memberikan surat itu pada Prabowo. Ia menyatakan yang berhak membuka surat tersebut adalah Prabowo. “Nanti setelah saya sampaikan ke ketum, nanti kita akan, ya ada berita-berita tentunya awak media akan lebih tahu,” imbuh dia.
Diketahui Sandi begitu intens membangun komunikasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan PPP terus menyampaikan keinginannya untuk mempersunting Sandi dan mengusungnya sebagai calon presiden (capres).
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengatakan pihaknya menunggu keputusan Prabowo sebelum menerima Sandi untuk bergabung. “Tergantung nanti sudah dilepas oleh Pak Prabowo ya. Mungkin bisa kapan kita umumkan, kalau nanti dengan Pak Prabowo sudah direstui secara resmi, ya mungkin kita umumkan ke teman-teman,” tutur Mardiono di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
“Tergantung nanti sudah dilepas oleh Pak Prabowo ya. Mungkin bisa kapan kita umumkan, kalau nanti dengan Pak Prabowo sudah direstui secara resmi, ya mungkin kita umumkan ke teman-teman,” katanya.
Di PPP, Sandiaga bisa diusulkan menjadi Cawapres di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk dipasangkan dengan Capres Partai Golkar, Arilangga Hartarto, atau malah keluar dari KIB dan bergabung ke PDIP mendampingi Ganjar Pranowo. Para elit PDIP beberapa waktu lalu sudah memberi signal kalau pengajuan capresnya akan bersama beberapa partai lain. Bahkan, PPP disebut sebagai partai yang selalu bekerja sama dengan PDIP. (*/AN-01)