Sabtu, 22 April 2023
Kis.6:1-7 ; Yoh.6:16-21
Paskah II
“Aku ini, jangan takut!”
(Yoh.6:21)
Para murid dalam bahaya. Laut tiba-tiba bergelora. Perahu tumpangan mereka terombang-ambing tak menentu. Sedangkan Yesus tidak bersama mereka. Tak ada tempat untuk bersandar dan menaruh harapan.
Yesus datang menjumpai mereka berjalan di atas air untuk menolong mereka. Mereka makin takut karena menyangka itu hantu. Tetapi Yesus menenangkan mereka, “Aku ini, jangan takut!”. Dengan sukacita para murid mempersilakan Yesus naik ke perahu. Dan seketika itu juga perahu mereka tiba di tempat yang dituju.
Hidup kita ibarat perahu yang terus melalju menggapi tujuan. Kadang perahu hidup kita dihempas badai persoalan. Membuat kita guncang, kecewa, takut dan putus asa. Tentu ada saudara yang bisa menolong. Tetapi kita butuh sandaran akhir, yakni Tuhan.
Jangan takut. Tuhan akan datang menjumpai kita di saat yang tepat. Karena Ia mengasihi kita, merasakan pergumulan kita, dan tak mau kita terpuruk, kehilangan harapan. Ia hadir menjadi sandaran akhir dan memberi kita rasa tenang kembali. KataNya, “Tenanglah, jangan takut!”. Aku ada di sini selalu bersamamu.
Tuhan selalu mau datang. Tetapi kitalah yang sering pergi menjauh dariNya. Mencari kenyamanan sendiri. Bersandar tidak pada Tuhan, tetapi pada materi, pada harta, uang, kekuasaan atau kenikmatan hidup. Yang memberi kita rasa senang, puas dan nyaman sementara, tetapi tetap menghadirkan kekuatiran sepanjang hayat.
Maka berikan tempat bagi Tuhan di perahu hidup kita. Teruslah melaju bersamaNya. Badai pasti ada. Perahu bisa terombang- ambing. Tetapi jika nahkoda kita adalah Tuhan, Ia akan menghantar kita menggapai setiap tujuan yang kita perjuangkan. Hingga tiba dipelabuhan akhir, yakni surga.
Tuhan memberkati. SALVE. ***RD. Wens Herin
Amin.
Terimakasih Romo🙏