Aksinews.id/Larantuka – Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, MSi dan Penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, MSi dirumorkan akan diperpanjang masa jabatannya memimpin dua kabupaten Lamaholot ini, satu tahun kedepan, hingga 21 Mei 2024.
Rumor ini berkembang cukup deras, terutama di kabupaten Flores Timur. Menariknya, di Flores Timur, Doris Rihi didukung penuh para tokoh masyarakat. Namun kalangan DPRD Flores Timur malah tidak mengakomodir nama Doris Rihi untuk diajukan ke Kementerian Dalam Negeri, menjawab surat Sekjen Kemendagri.
Drs. Doris Alexander Rihi, MSi
DPRD Flores Timur mengajukan tiga nama ke Kemendagri. Tapi, Ketua DPRD Flores Timur Robertus R. Kreta, SPd tidak mau menyebut nama ketiga pejabat yang diusulkan tersebut. Dia hanya memastikan bahwa tiga nama itu adalah putra daerah Flores Timur.
Ya, “Ketiga nama itu merupakan putra daerah Flores Timur dari tiga daratan, yakni Flores Timur, Adonara, dan Solor,” ujar Robertus di Larantuka.
Hal berbeda terjadi di Lembata. DPRD Lembata pun mengajukan tiga nama ke Kemendagri, tapi tetap mengakomodir Marsianus Jawa. Malah, Marsianus diharapkan dapat dipercayakan kembali melanjutkan kepemimpinannya. Dua nama lain yang diajukan DPRD Lembata adalah Sekda Lembata Paskalis Ola Tapo Bali dan Kadis Pendidikan NTT, Linus Lusi.
Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat hanya mengajukan satu nama untuk Flores Timur dan Lembata, dengan mempertahankan Doris Rihi dan Marsianus Jawa.
Belakangan muncul selentingan bahwa kedua penjabat disetujui untuk terus melanjutkan kepemimpinannya. Kesuksesan Doris Rihi menciptakan situasi kondusif terkait perayaan Semana Santa di Larantuka dinilai sebagai poin penting perannya di Flores Timur.
Namun demikian, Doris Rihi sendiri tidak mau ambil pusing soal adanya pro kontra tentang kelanjutan kerjaannya di Flores Timur.
Kepada wartawan, Senin (10/4/2023) di Rujab Bupati Flores Timur, Doris Rihi mengaku kalau dirinya saat ini tidak berpikir soal itu. Dirinya masih berpegang pada Surat Keputusan yang ada dengan tugas selama satu tahun.
“Apapun tugas terakhir yang saya terima, saya siap melaksanakannya. Melanjutkan di Flores Timur juga luar biasa dan saya siap. Meninggalkan Flores Timur untuk melanjutkan tugas di Biro juga saya siap,” ungkap Doris Rihi, santai.
Dirinya berprinsip siapapun yang memimpin Flores Timur pasti punya niat yang sama untuk membangun Lewotana. “Jadi tidak ada permasalahan soal itu. Kalau tanya soal apakah saya sudah dapat surat pemberitahuan atau belum, maka saya tegaskan kalau sampai sekarang saya belum dapat dan saya tidak tahu,” imbuhnya.(AN-02/AN-01)
Tokoh masyarakat mana yang menghendaki pa pejabat bertahan. Apa tokoh tokoh muatan kepentingan??? Banyak hal yang hanya sebatas pencitraan selama satu tahun berjalan. Jalan ketemu ini itu antar proposal hanya untuk menghabiskan uang daerah denganeningkatkan perjalanan dinas. Hiba ke mahasiswa IKTL di pangkas habis, meningkatkan anggaran perjalanan dinas melonjak 2 kali lipat. Cus pertanyaan dari sisi mana pa pejabat patut di pertahankan?????
Lagi lagi semana santa di bawa bawa menjadi modus politik. Semana Santa adalah upacara sakral antara adat dan agama. Bukan dengan urusan politik. Jangan melecehkan nilai luhur upacara sana santa yang selama ini sangat sakral sejak di warisi oleh para leluhur kami di Flotim.
Saatnya singkirkan pa pejabat Flotim, karena sesungguhnya bliau tidak mengtahui isi perut lewotanah Flotim.
#BUNG_ANGIN
#BERGERAK_DENGAN_LOYAL
https://aksinews.id/2023/04/03/uskup-frans-kopong-kung-nilai-kinerja-doris-rihi-baik-raja-larantuka-kalau-bisa-dia-lanjutkan-lagi/