Aksinews.id/Jakarta – Empat orang warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan ditangkap Densus 88 Mabes Polri. Mereka diduga sebagai teroris. Ini diketahui dari propaganda yang mereka lancarkan di berbagai platform media sosial serta berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melancarkan aksi terror.
Karo Penerangan Masyarakat (Penmas) Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, empat WN Uzbekistan itu diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial. Selain itu, mereka merupakan bagian dari organisasi teror Internasional.
Ya, “Terdapat beberapa aktivitas menonjol dari WNA tersebut yang dilakukan terutama oleh saudara BA alias JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos serta berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror,” kata Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (4/4/2023).
Berikut inisial dari 4 WN Uzbekistan itu:
- BA alias JF (32), WNA Uzbekistan
- OMM alias IM (28), WNA Uzbekistan
- BKA (40), WNA Uzbekistan
- MR (26), WNA Uzbekistan
Ramadhan menuturkan, empat WNA Uzbekistan ini melakukan perjalanan ke Indonesia dengan rute perjalanan Istanbul-Saudi transit-Malaysia dan tiba di Indonesia pada 29 Januari 2023. “Dua dari empat WNA berangkat mendahului ke Indonesia pada 6 Februari 2023, sedangkan dua lainnya berangkat tiga minggu setelahnya yaitu tanggal 27 Februari 2023,” ucap dia.
Berdasarkan informasi dari pemerintah Uzbekistan, dan hasil penyelidikan menunjukkan tiga WNA atas nama BA, OMM dan MR merupakan bagian dari organisasi teror Internasional Katibat Tawhid Wal Jihad. Organisasi teror itu aktif beraktivitas di wilayah Timur Tengah, khususnya Suriah.
“Sedangkan yang satu lainnya yang bernama BKA memiliki peran penyedia dukungan keuangan serta dokumen palsu,” ucap Ramadhan.
Ramadhan kemudian memaparkan peran dari masing-masing pelaku. Pertama, inisial BA. Ia direkrut pada tahun 2021 oleh milisi organisasi teror internasional dan pergi dari Uzbekistan ke Turki. BA akan dikirim ke kamp milisi di Suriah.
“Selama di Turki, BA ini terlibat dalam propaganda terkait pemikiran radikal atau ekstremis dan jihad global,” ucap Ramadhan.
“Dia bertugas mengorganisir penerimaan dan pengiriman ke kelompok ini untuk mewujudkan niatnya melakukan aksi teror. Saat ini kementerian dalam negeri Uzbekistan membuka kasus kriminal terhadapnya terkait propaganda ideologi radikal,” tutur dia.
Sementara OMM, pendukung dari Organisasi Katibat Tawhid Wal Jihad. Pada tahun 2020, ia pergi ke Suriah atas perintah dari pemimpin kelompok itu.
“Di Suriah, ia menyelesaikan pelatihan terorisme subversif di kamp milisi dan secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut,” ucap Ramadhan.
Sedangkan MR, direkrut pada 2020 oleh organisasi internasional Katibat Tawhid Wal Jihad dan mengirimnya ke Suriah. Selain itu, ia menyelesaikan pelatihan terorisme subversif pada tahun 2022.
Terakhir BKA, berdasarkan informasi dari dinas keamanan negara Uzbekistan berada di bawah pemantauan dinas keamanan negara Uzbekistan sebagai individu yang memberikan bantuan terhadap ketiga rekannya. “Ia bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen palsu dan membantu dalam dukungan keuangan dengan tujuan mensukseskan aspirasi subversif mereka,” kata Ramadhan, sebagaimana dilansir kumparan.com. (*/AN-01)