Kamis, 30 Maret 2023
Kej.17:3-9 ; Yoh.8:51-59
Prapaskah V
“Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia, tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah”
(Yoh. 8:59)
Kehadiran Yesus sering menimbulkan perbantahan. Karena ajaran-ajarannya yang dinilai menentang kebiasaan Yahudi. Apa lagi pengakuanNya sebagai Anak Allah. Semakin menyulut amarah orang Yahudi. Hingga mereka hendak melempariNya dengan batu.
Itulah resiko yang dihadapi Yesus. Ditentang, ditolak, bahkan hendak dilempari batu. Namun Yesus tetap komit, karena harus meminum piala penderitaan. Ia tidak menyerah hingga karya keselamatan berjalan sesuai kehendak Allah, yakni Jalan Salib.
Kisah ini mengingatkan bahwa, apapun yang dilakukan, ada resikonya. Apa lagi membuka tabir rahasia sebuah kebenaran atau aib, resikonya tak kecil. Siapapun akan dibenci, ditolak, bahkan bisa dilenyapkan secara diam-diam.
Tetapi Yesus sudah tunjukkan sikap tidak menyerah. Supaya kita tidak putus asa, jika niat baik, dan aksi solidaritas, amal kasih, dan perjuangan untuk kebenaran dan keadilan, sering dipandang sebelah mata, dianggap sok saleh atau apapun.
Ingat, jika kita pernah merasa tidak suka dan menolak orang yang berniat baik, karena ego diri, kesombongan dan kepentingan sesaat, sadarlah dan bertobatlah. Jangan pula mencari-cari kelemahan dan kesalahan untuk menentang sebuah kebaikan. Karena berbuat baik dan benar, itu panggilan kita semua.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati. SALVE.***
RD. Wens Herin