Senin, 27 Maret 2023
Dan.13:42c.-62 ; Yoh.8:1-12
Prapaskah V
“Barangsiapa yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan baru kepada perempuan itu”
(Yoh.8:7)
Berzina itu aib, dan si wanita harus dirajam batu sesuai hukum musa. Tetapi lebih memalukan ketika ia dicerca, dicela dan ditelanjangi di depan umum.
Yesus diam, dan memilih sikap yang berbeda, untuk memperlihatkan suatu nilai lain. Ia tidak melindungi si wanita, tetapi hendak menyadarkan Orang Farisi dan Ahli Taurat bahwa mereka juga berdosa. Karenanya jangan menuduh, mempersalahkan dan menghukum sesamanya.
KataNya, “Barangsiapa yang tidak berdosa hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”. Mereka tersentak dan terdiam. Lalu pergi satu per satu mulai dari yang tertua.
Mereka pergi karena sadar, ternyata dirinya juga berdosa. Malu karena telah menuding si wanita, padahal mereka juga menyembunyikan banyak salah dan dosa serupa.
Si wanita bersalah, tertunduk malu di hadapan Tuhan. Tetapi ia berharap, kiranya Tuhan tak mempermalukan dirinya. Dan Tuhan mendengar rintihan hatinya.
“Akupun tidak menghukum Engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi”. Kata-kata yang menenangkan hati, membebaskan dan menumbuhkan semangat hidup baru.
Memang dalam hidup ini, orang lebih cenderung melihat debu kecil di mata sesama, dari pada balok besar di mata sendiri. Yesus ingatkan, lebih baik diam dan melihat diri. Tak patut merajam sesama dengan hujatan dan celana.
Ingatlah, kita sama-sama rapuh dan berdosa. Penuh aib dan dosa. Sesama pendosa tidak patut saling menuduh, saling mempersalahkan, saling mempermalukan, apa lagi saling menghukum.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati. SALVE.***
RD. Wens Herin
“Akupun tidak menghukum engkau..pergilah dan jangan berbuat dosa lagi”lebih baik diam dan melihat diri. Amin…trimakasih tuan atas renungannya.