Selasa, 21 Maret 2023
Yeh.47:1-9.12; Yoh.5:1-3a.5-16
Prapaska IV
“Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah”
(Yoh.5:8)
Si lumpuh sekilan lama tak berdaya di pintu gerbang kolam Betesda, menanti saat untuk sembuh. Ia terkapar bersama harapannya tanpa ada yang menolongnya. Kesempatan untuk sembuh ada, ketika air danau berguncang, tetapi si sakit selalu terlambat menggapainya.
Yesus tergugah melihat dia dan harapannya. Ia mau sembuh. Yesus langsung membidik harapannya itu, “maukah engkau sembuh?” Tentu!
Si lumpuh berpikir tentang rahmat penyembuhan dari guncangan air kolam. Tetapi Yesus memperlihatkan kepadanya, rahmat penyembuhan dari kuat kuasa SabdaNya. “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah”. Puji Tuhan, ia sembuh seketika.
Ia bahagia, tetapi orang Yahudi malah gaduh. Mempersalahkan kebaikan Yesus, karena alasan Sabat. Betapa naif pikiran mereka. Yesus memberi nilai baru, bahwa Sabat itu hari Tuhan, mestinya dimaknai sebagai hari kasih dan hari berbagi berkat.
Ada dua ungkapan yang menarik dari kisah ini, pertama, “Tidak ada orang yang menurunkan aku”, keluh si lumpuh. Banyak saudara terkapar di depan mata karena berbagai situasi. Bisa jadi mereka mengelum dalam diam, karena kita kurang peduli.
Cara Yesus mendekat si sakit, mengajari kita, supaya lebih peka, lebih berinisiatip, mendekati, mendengar harapan, dan menolong. Janganlah sia-siakan waktu untuk berbagi kasih dan berkat.
Kedua, “Bangun dan berjalanlah!” Jika karena sakit, penderitaan, problem, kegagalan, atau apapun membuat kita terpuruk, tak berdaya. Tak boleh pupus harapan kita. Bersandarlah padaNya. Tetaplah berharap Tuhan sendiri akan memulihkan hidup kita.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati. SALVE.***
RD. Wens Herin
“Bersandarlah padaNya dan tetaplah berharap sebab Tuhan sendiri yang akan memulihkan hidup kita. ” Terima kasih ama Romo renungan pagi ini , selamat pagi n selamat beraktifitas 🙏🙏😇😇
Amin….