Rabu, 08 Maret 2023
Yer.18:18-20;Mat.20:17-28
Prapaska II
“Sekarang kita pergi ke Yerusalem… Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati”
(Mat.20:18)
Ke Yerusalem memang pilihan sulit. Untuk meminum piala penderitaan dan kematian. Namun Yesus rela membawa diriNya ke tengah bara api penderitaan yang akhirnya menghanguskan hidupNya. Di sana, Dia akan diserahkan kepada bangsa yang tidak mengenal Allah. Dia akan diolok-olok, disesah dan disalibkan (ay.19).
Tentu kita bertanya, untuk apa ke Yerusalem, jika hanya untuk menderita dan mati? Lebih mudah menghindar dan mencari aman, dari pada harus menanggung hukuman tragis. Tetapi Yesus tegas menyatakan bahwa Ia mesti ke Yerusalem. Itulah tanda bahwa Ia komit dan setia, apapun resikonya. Setia menjalankan tugas perutusanNya, meski harus mengorbankan diriNya, karena mencintai kita dan membawa selamat bagi kita.
Hari ini, Yesus mengajak kita, mari kita ke Yesusalem kehidupan kita. Mari hadapi hidup ini dengan jiwa besar dan tekad yang kuat. Berani mengambil resiko dalam setiap pilihan dan keputusan. Mesti siap terluka, bahkan menderita, jika niat baik kita tak dihargai, bahkan kehadiran kita ditolak. Tetaplah komit karena yang terpenting niat kita murni.
Meski demikian, jujur tidak semua orang siap menderita. Tidak semua orang siap meminum cawan penderitaan hidup. Tidak semua hati sabar memikul salibnya. Banyak yang suka cari gampang, menghindar, dan cari aman. Ujungnya, lari dari tanggungjawab bahkan berkianat, karena tidak sanggup menanggung resiko, apalagi mesti menderita.
Ingatlah, setiap tantangan dan penderitaan merupakan proses membentuk kharakter jiwa seseorang. Seperti yang diungkap Khalil Gibran, “Akhir dari penderitaan menghasilkan jiwa yang kuat, yang ditandai oleh bekas luka”. Masa prapaskah ini mengajak kita agar rendah hati bertobat dan sabar memikul salib kehidupan ini agar jadi pribadi yang kuat dan setia.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati kita. SALVE. ***
RD. Wens Herin
“Renda hari,bertobat dan sabar” Amin…